Awal tahun 2025, kami benar-benar percaya ini akan jadi babak baru yang indah dalam hidup kami. Angin pergantian tahun seolah membawa harapan baru, tekad baru, doa baru. Tapi ternyata… Allah menulis cerita yang lain.
Boleh aku ceritakan sedikit kisah kami? 🥺
Januari datang seperti badai yang mengguncang kami dari segala arah.
Pertama, kami ditipu orang yang kami percaya, hilang puluhan juta begitu saja. Uang yang sudah kami siapkan untuk mimpi-mimpi kecil kami, lenyap dalam sekejap. Belum juga selesai rasa sesak itu, suamiku harus melepaskan pekerjaannya. Resign, karena tekanan yang sudah tak sehat, demi menjaga kewarasan.
Aku sempat berpikir, “Tak apa, kita masih sehat, masih bisa cari jalan.”
Tapi ujian belum berhenti di situ.
Anak kami jatuh sakit, disusul mertua yang tiba-tiba harus operasi, dan tak lama kemudian, kabar duka datang: nenekku meninggal dunia. Seperti langit runtuh satu persatu di atas kepala kami.
Dan sampai hari ini, sudah empat bulan sejak suami resign, dia belum juga mendapatkan pekerjaan baru.
Empat bulan kami bertahan, dengan tabungan yang semakin menipis, dengan segala upaya yang kami bisa lakukan.
Tapi… di balik semua itu, aku justru melihat sesuatu yang membuatku semakin sayang padanya.
Selama masa menganggur ini, dia tidak pernah diam. Justru dia yang paling sigap, penuh dedikasi menjaga mertuaku pasca operasi. Bolak-balik rumah sakit, menemani sampai pulih. Semua dia lakukan dengan sabar, tanpa banyak mengeluh.
Karena mertua kami merantau di Probolinggo, dan keluarga lainnya jauh, hanya dia satu-satunya yang bisa diandalkan.
Sebagai istri, jujur saja… ada masa-masa aku merasa mental ini drop. Kadang aku menangis diam-diam di kamar mandi, takut terlihat rapuh di hadapannya. Tapi kemudian aku selalu kembali pada satu prinsip:
“Tugasku ikhtiar & doa. Selebihnya, biarlah Allah yang atur alurnya.”
Di balik semua kesibukan sehari-hariku—membuat konten, membantu orang lain belajar Excel, terlihat kuat di depan layar—ada sisi hidupku yang jarang sekali orang tahu. Sisi di mana aku juga manusia biasa, yang sedang belajar tabah, belajar bersabar.
Maka hari ini, aku memberanikan diri untuk ikhtiar lewat lingkaran kecil ini juga.
Kalau teman-teman ada yang tahu informasi pekerjaan untuk laki-laki usia 30-an, area Probolinggo atau sekitarnya… aku sangat menghargai setiap informasi kecil sekalipun.
Terima kasih sudah membaca cerita ini sampai akhir.
Doa terbaik untuk kalian semua juga, yang sedang berjuang dalam bentuk apapun. Semoga kita semua diberi kekuatan melewati ujian hidup ini. 🤍🙏
Photo by Aziz Acharki on Unsplash