Mengatasi anak yang susah makan – Ketika kecil dulu, saya dan suami termasuk anak yang susah makan. Saya masih ingat bagaimana raut wajah frustasi kedua orang tua saya ketika saya GTM (gerakan tutup mulut) berhari-hari. Di satu waktu, ayah saya sampai mengantarkan nasi dan lauk pauk ke depan pintu kamar. Sedangkan saya pura-pura sibuk dengan tugas sekolah untuk menghindari waktu makan.
Sekarang, gantian saya dan suami yang frustasi. Kami memiliki 3 anak, dan ketiganya cenderung sangat susah sekali banget makan. Terkadang saya suka berfikir : apa karma berbalik kepada kami karena dulu kami juga begitu? ternyata punya anak yang susah makan itu memang membuat orang tua susah hati ya, masya Allah… hahaha
Nutrisi Untuk Masa Pertumbuhan
Abang (10 yo), Kakak (5 yo) dan Adek (11 bulan) memang sedang dalam masa keemasan pertumbuhannya. Adek bahkan belum lewat 1000 hari pertama kehidupannya. Kami sebagai orang tua tentu saja tidak ingin kehilangan momen emas ini. Terlebih untuk anak dibawah 10 tahun, keseimbangan nutrisi mutlak sangat diperlukan.
Namun karena anak-anak susah makan, saya jadi mikir gimana bisa memenuhi nutrisi mereka sedangkan asupan yang masuk sangat sedikit. Sedangkan menurut BBC Health, setidaknya anak-anak dalam masa pertumbuhan harus dipenuhi kebutuhan nutrisinya sebagai berikut :
1. Mengandung Kalsium
Kalsium adalah mineral yang sangat diperlukan untuk tulang dan gigi. Selain untuk pertumbuhan tulang dan gigi, kalsium juga dibutuhkan dalam proses pembekuan darah, jantung dan juga syaraf. Dalam masa pertumbuhan anak, kalsium sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang yang maksimal.
Lagipula, siapa sih orang tua yang tidak ingin anak-anaknya tumbuh tinggi? Abang saja yang tingginya baru sepundak saya, saya sudah ngerasa bangga banget, lho. Apalagi kalau bisa lebih tinggi dari saya. Hati bisa berbunga-bunga 😀
Dimana bisa kita temukan kalsium?
Kalsium ada di berbagai makanan seperti susu, keju, yoghurt, brokoli, dll. Dilihat dari fisik makanan, bagi kami tidak sulit memberikan anak-anak asupan kalsium. Karena anak-anak rata-rata memang menyukai susu, keju dan yoghurt.
Namun untuk brokoli memang agak menantang karena termasuk jenis sayur. Anak-anak biasanya menyukai brokoli jika direbus atau dicapcay. Tapi tergantung mood anak-anak juga ya. Kadang kalau lagi mau ya mau, kadang kalau lagi nggak mau ya susah juga :p
2. Mengandung Folat atau Asam Folat
Folat atau asam folat merupakan vitamin B9 yang sangat penting bagi tubuh. Antisipasi kecukupan folat pada anak sebenarnya sudah dilakukan semenjak kehamilan. Dari di dalam kandungan, dokter sudah rutin memberikan saya vitamin asam folat untuk janin yang dikandung.
Kenapa folat ini penting? karena ia banyak diperlukan dalam berbagai fungsi organ tubuh. Folat juga penting untuk perkembangan DNA dan pertumbuhan sel.
Folat atau asam folat sebenarnya juga mudah ditemukan dalam berbagai makanan yang kita temukan sehari-hari. Seperti hati sapi, daging ayam, sayuran hijau, jamur, tempe, olahan buah dan kacang-kacangan. Bila khawatir tidak terpenuhi, vitamin tambahan asam folat bisa kita konsumsi sesuai petunjuk dokter.
3. Mengandung Zat Besi
Teringat ketika saya hamil adek dan divonis HB rendah, dokter kandungan saya kelimpungan. Berbagai cara dilakukan untuk menaikkan kadar HB saya yang waktu itu cukup mengkhawatirkan. Termasuk makan makanan yang banyak mengandung zat besi. Cerita lengkap kehamilan ketiga saya juga sudah saya tuliskan di blog ini.
Tidak hanya selama masa kehamilan, Zat besi juga penting dipenuhi selama masa pertumbuhan. Karena zat besi erat kaitannya dalam pembentukan sel darah merah yang sehat, dimana sel darah merah berfungsi untuk membawa oksigen hingga ke otak. Kekurangan zat besi bisa menyebabkan anemia, yang dapat mengganggu proses tumbuh kembang pada anak, salah satu akibatnya adalah stunting.
Kabar baiknya, sumber zat besi mudah ditemukan dalam daging, sayur bayam, buah bit, dll. Sehingga kita bisa memberikan anak sumber zat besi dalam makanan sehari-hari.
4. Mengandung Lemak dan Gula
Lemak dan gula penting dalam pertumbuhan anak karena berperan sebagai sumber energi utama untuk tubuh. Kekurangan gula akan menyebabkan gangguan keseimbangan metabolisme dalam tubuh.
Lemak dan gula bisa kita dapatkan di mentega, gula, permen, kue, biskuit, es krim, minuman manis, coklat dll. Surganya anak-anak, jadi sangat ga susah untuk memenuhi asupan mereka akan lemak dan gula ya.
Meski demikian nutrisi ini hanya boleh dikonsumsi dalam jumlah kecil. Selain untuk mengurangi resiko gigi berlubang, jumlah yang terlalu banyak malah membuat anak tidak sehat.
5. Mengandung Nutrisi lainnya
Selain itu nutrisi-nutrisi lain juga harus dipenuhi seperti protein, vitamin A, vitamin C, mineral, dan banyak lagi… termasuk yang sangat penting namun sering terabaikan : Air putih!
Cara yang Kami Lakukan untuk Anak Susah Makan
Ada banyak cara menuju Roma, ada banyak trik juga yang kami lakukan sebagai orang tua agar anak mau makan. Jugling? banget. Jungkir balik? iya. Saya rasa mungkin cara-cara berikut sudah dilakukan hampir sebagian besar orang tua yang anaknya susah makan. Namun ga ada salahnya kalau saya share kembali cara-cara menghadapi anak yang susah makan yang sudah kami lakukan.
1. Tidak Memaksa Anak
Menurut saya, terlalu memaksa anak yang sulit makan untuk lalu makan, bisa membuat mereka merasa tertekan dan trauma. Alih-alih mau makan, yang ada tingkat antipati mereka terhadap makanan bisa semakin tinggi.
Belum lagi trauma yang akan membekas di diri anak. Masak iya tiap jam makan, anak harus dimarahi supaya mereka mau makan? atau masak iya anak harus diancam-ancam setiap hari? rasanya there are something not right here. Padahal aktivitas makan seharusnya menyenangkan.
Karena itulah saya tidak pernah marah kalau soal nyuruh anak makan. Kalau ngomel-ngomel dikit sih, iya. Tapi kalau marah-marah sampek segitunya ya, enggak. Saya memutuskan untuk bilang baik-baik ke mereka. Kalau mereka ga mau makan, maka saya harus cari cara baik lainnya agar mereka mau makan dan bukannya marah-marah.
Karena ada banyak jalan ke Roma. Kalau jalan utamanya ga bisa dilewatin, ya lewat jalan alternatif dong 🙂
2. Masak by Request
Hari ini mau makan apa? ayam? ikan? daging? seringkali saya biarkan anak menentukan menu mereka sendiri. Lalu, saya akan masak sesuai keinginan mereka. Atau kalau sedang ga bisa masak, saya bisa beli via ojek online menu yang sesuai dengan keinginan mereka. Harganya ga harus mahal, kok. Kita bisa menyesuaikan dengan budget yang ada.
Dengan cara ini, keseringan berhasil. Tapi ya namanya anak-anak kadang-kadang kalau ditanya mau makan apa hari ini? jawabannya : Enggak Tau. Nah lho. Pusing lagi kan :p
Maka kita beralih ke cara selanjutnya.
3. Tawarkan Untuk Ganti Menu
Kalau jawabnya nggak tau, saya biasanya inisiatif untuk ganti menu “Oke, karena kemarin udah ikan, hari ini kita masak ayam ya, mau ga?” biasanya saya tawarkan begini.
Sebagian besar jawabnya adalah mau. Atau ga mau ah mau jajan aja. Atau ga mau ah mau makan yang ringan-ringan aja. Kalau udah gini, saya udah hampir berpasrah. Tapi asal mereka masih mau makan, meskipun cuma snack-snack doang, ya udah dilemesin aja dulu ya, biar darah tinggi emak ga kumat. Hahaha.
4. Substitusi Makanan
Salah satu yang bikin saya cinta tinggal di Palembang adalah makanan daerahnya banyak dan enak-enak! Not to mention kaya akan nutrisi juga. Seperti Pempek yang terbuat dari bahan dasar sagu (karbohidrat), ikan giling (protein), telur (protein, vitamin, asam amino), dan bahan-bahan bergizi lainnya.
Olahan pempek pun beragam. Mulai dari pempek rebus, goreng, lenggang, laksan, celimpungan dll. Karenanya kalau anak-anak sudah makan pempek atau turunannya, saya tidak mengharuskan mereka makan nasi. Karena saya tahu pempek memiliki komposisi nutrisi yang setali tiga uang dengan kalau mereka makan nasi dan lauk pauk.
5. Sediakan Camilan
Mengenai camilan, ada yang berpendapat jangan dikasih terlalu sering, nanti anak makin nggak mau makan. Saya malah berpendapat sebaliknya. Daripada ga ada asupan makanan yang masuk sama sekali (dan iya anak-anak saya bisa banget puasa nasi berhari-hari). Jadilah kami selalu menyediakan camilan di rumah.
6. Susu & Sereal Standby
Susu atau sereal adalah senjata pamungkas saya. Kalau mereka ga mau makan sama sekali, maka asupan susu atau sereal selalu menjadi backup penting. Syukurnya anak-anak saya masih mau minum susu dan makan sereal. Minum susu bahkan lebih dari satu kali sehari.
7. Konsumsi Vitamin
Ada vitamin tambahan yang dikonsumsi anak-anak di rumah. Ada yang kami beli sendiri (seperti minyak ikan), ada juga yang disarankan dokter.
Sebagai Ibu dari anak-anak yang susah makan, saya sudah kenyang tuh dibilang,
“Kenapa anak-anaknya kok kurus-kurus sekali?”
“Abang sama kakak nih makan ga sih?”
“Coba tinggal sama saya sebulan, pasti gemuk deh anaknya”
Perasaan saya ketika mendengar komentar- tersebut? ya kadang pingin makan orang yang ngomong ya, hahaha. Karena mereka ga tau aja usaha maksimal yang sudah kami lakukan agar anak mau makan.
Apapun, saat ini yang saya syukuri adalah anak-anak sehat, tidak mudah jatuh sakit, nutrisi terpenuhi dan mereka bahagia. Kalau udah gini apapun kata orang saya bisa tutup kuping deh. 🙂
Anda punya pengalaman dengan anak susah makan juga? sharing-sharing yuk di komentar 🙂
Sumber :
https://www.bbcgoodfood.com/howto/guide/healthy-eating-what-young-children-need
https://health.detik.com/ibu-dan-anak/d-1827137/nutrisi-yang-diperlukan-untuk-tumbuh-kembang-anak-5-12-tahun
3 Komentar. Leave new
Kalau saya sendiri, lebih memilih yang masak by request. sedikit manjur kalau dengan cara itu.
terus saya kan kadang masih nyuapin anak yah, jadi ikut bermain sambil nyuapin juga bisa membuat anak lahap makannya.
Setuju. Masak by request seringnya memang berhasil. Nyuapin makan juga bisa menjadi bonding time yang menyenangkan ya buat bapak dan anak 😀
Libatkan anak dalam urusan masak sih aku…Termasuk ke pasar sama pas masak…Jadi nanya, besok-besok mau masak apa? Sayurnya mau apa? Biasanya dia jadi mau makan hehe