Mustela Barrier Cream Indonesia – Jadi, beberapa minggu yang lalu adek diaper rash. Maafkan emak yang baru bisa nulis sekarang karena kesibukan yang ga bisa dijelaskan detilnya *emak sok sibuk :p Pasti udah pada tahu diaper rash kan ya? Jadi diaper rash adalah timbulnya ruam kemerahan di kulit organ yang terlindungi oleh popok. Penyebabnya bisa bermacam-macam.
Diaper rash bisa terjadi di jenis popok apapun. Mulai dari popok kain, clodi, pampers, hingga pampers yang bukan merk pampers *halah. Ketika terkena diaper rash, anak-anak jadinya rewel. Ya gimana ga rewel karena kalau pee atau poo terkena air perih, terus kalau bergerak kulitnya bergesekan dengan pampers kan perih juga.
Sekarang, adek sudah berumur satu tahun. Sejujurnya saya kaget juga kenapa bisa terkena diaper rash (lagi). Karena dulu waktu berumur di bawah satu tahun, adek juga pernah terkena diaper rash karena ga cocok dengan merk pampersnya. Solusinya setelah ganti merek pampers, eh ruamnya sembuh. Sekarang saya malah bertanya-tanya, sekarang penyebab adek kena diaper rash itu sebenarnya kenapa yaaa?
Cara Mencegah Diaper Rash
Hampir semua bayi dan anak-anak mungkin pernah terkena diaper rash. Ini karena kondisi kulit mereka yang masih sensitif, sehingga rentan iritasi jika terkena atau mendapat perlakuan tertentu. Tapi ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah diaper rash timbul, antara lain dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Ganti popok secara berkala.
Jika menggunakan popok kain, tentu saja popok harus diganti kapanpun ketika popok basah. Namun jika mom menggunakan pampers sekali pakai, mom bisa cek secara berkala kapan popok sudah terasa berat, untuk langsung segera diganti. Untuk popok sekali pakai, maksimal penggunaan popok adalah 4 jam. Jadi kalau pampers sudah digunakan selama 4 jam, segera ganti – baik terasa berat atau tidak.
2. Keringkan kulit di sekitar popok ketika habis dibasuh.
Ketika mengganti popok, mom pasti membasuh kulit bayi dengan air atau tisu basah bukan? nah setelah dibasuh, pastikan kulit bayi yang akan tertutup popok sudah benar-benar kering. Jadi siapkan tissue bayi atau handuk untuk mengeringkan kulit yang sudah dibasuh. Jangan biarkan kulit yang masih basah tertutup popok. Hal ini untuk menghindari terjadinya iritasi kulit karena lembab.
3. Popok yang terlalu ketat atau kekecilan.
Menggunakan popok yang kekecilan atau terlalu ketat rentan menimbulkan diaper rash. Hal ini karena menggunakan popok yang ketat atau kecil menyebabkan kulit anak lebih sering bergesekan dengan kain lapisan popok, sehingga kulit akan lebih mudah iritasi.
4. Iritasi karena penggunaan produk baru.
Perhatikan produk-produk yang anda pakai. Mungkin bayi tidak cocok dengan jenis popok atau pampers yang digunakan (seperti yang dulu adek alami). Namun jika mom merasa tidak ada masalah dengan popok yang digunakan, coba telaah sabun, baby wipes, ataupun produk baru lain yang mungkin tidak cocok dengan kulit bayi anda.
5. Infeksi bakteri.
Mungkin mom kurang bersih membersihkan area genital si kecil setelah ia pee atau poo? Jika iya, hal ini juga bisa membuat bakteri berkembang dan menyebabkan iritasi pada kulit.
6. Alergi makanan.
Ketika bayi memasuki masa MPASI, bayi akan berkenalan dengan berbagai makanan yang belum pernah dikonsumsi sebelumnya. Beberapa bayi terlahir dengan riwayat alergi makanan tertentu. Jika mom merasakan tidak ada yang salah pada penggunaan popok, produk yang digunakan dan kebersihan area genital si kecil, coba cek makanan yang dikonsumsi. Makanan tertentu bisa menyebabkan alergi pada kulit dan menimbulkan iritasi.
7. Ibu mengkonsumsi antibiotik.
Ketika ibu mengkonsumsi antibiotik dan masih menyusui, hal ini sedikit banyak akan berpengaruh pada bayi. Bahkan konon, bayi yang terpapar antibiotik memiliki resiko yang tinggi untuk mengalami diaper rash daripada bayi yang tidak.
Baca juga yuk! : Merawat Bayi Kuning di Rumah
How We Handle with Diaper Rash
Mulanya, selama beberapa hari adek terkena diaper rash, saya rajin banget mengoleskan minyak zaitun ketika mengganti popok. Tapi kok ga ngaruh. Rash masih terasa perih karena adek ga berhenti rewelnya.
Lalu saya gunakan krim diaper rash yang saya miliki, tapi tampaknya ga ngaruh banyak. Akhirnya saya pergi ke baby shop Warna Warni di jalan Basuki Rahmat Palembang dan menanyakan krim diaper rash yang bagus dan cepat menyembuhkan. Dan mbaknya merekomendasikan ini : Mustela Barrier Cream
Mustela Barrier Cream Indonesia ini bukan tulisan berbayar ya, saya menulis ini karena memang saya puas dengan hasilnya, hehe. Jadi saya beli Mustela ini dengan harga Rp.82.600, harganya memang sedikit mahal dibanding cream diaper rash yang biasa saya pakai, tapi ternyata worth it banget.
Butuh berapa lama hingga diaper rash adek mendingan? kayagnya cuma 24 jam saja ya, itu udah ngaruh banget. Setidaknya setelah 24 jam pakai, adek udah ga rewel lagi karena keperihan.
Sebagai emak-emak tentu saya penasaran kenapa adek bisa kena diaper rash lagi. Saya sudah cek semua mulai dari merk popok yang adek gunakan, cara membersihkan, cara mengeringkan, produk-produk yang kami gunakan, hingga makanan MPASI adek tampaknya ga ada yang salah.
Namun ehyandalah… seketika saya terpaku ketika melihat ukuran pampers adek yang masih ukuran S. Padahal ukuran S hanya digunakan untuk bayi yang berat badannya maksimal 8 kilo. Sedangkan adek sekarang sudah satu tahun umurnya, dan tentu saja beratnya sudah lebih dari 8 kilo, hahaha.
Saya kecolongan.
Rupanya emak selalu ngerasa anaknya masih bayi terus nih sampek lupa ganti ukuran pampersnya ke ukuran yang lebih besar hahaha. Eh tapi beneran setelah ganti ke ukuran M dan menggunakan Mustela Barrier Cream Indonesia, diaper rash hilang, serumah-rumah pun senang. :D. Gimana dengan mom? apa punya pengalaman juga dengan diaper rash? tulis di komentar, yuk! 🙂
Sumber :
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/diaper-rash/symptoms-causes/syc-20371636
- https://www.mustela.co.id/id/content/Barrier-Cream