Review Buku The Alpha Girl’s Guide. First post in 2016 yeay!! nyalain kembang api confetti tepuk tangan
Udah seminggu belakangan saya gatel pingin nulis mengenai buku The Alpha Girl’s Guide yang ditulis oleh Henry Manampiring, tapi dasar penyakit penunda-nundanya kumat lagi jadi baru bisa nulis sekarang. Udah pada tau kan saya punya gelar PhD buat penunda-nunda?
Balik lagi ke Om Piring, Eh tapi udah pada kenal Om Piring kan ya? gaya lu na sok ikrib
Om Piring ini – jikalau ada yang belum kenal – maka harus kenal dengan langsung ke blognya Om Piring , cekidot deh.
Om Piring, yang saya tahu, sudah menelurkan tiga buah buku. Buku yang terakhir, The Alpha Girl’s Guide baru kelar saya baca seminggu yang lalu. Buku ini terdiri dari 253 Halaman, 9 Bab, ukuran bukunya sekira 19 x 13 cm, diterbitin oleh Gagas Media, kalau di Gramedia bisa dicari di Genre Buku Pengembangan diri.
Alih-alih menuliskan review tentang buku ini yang saya yakin udah banyak banget dibikin sama DDH (dedek dedek Henry), Kita obrolin santai aja yak sebenernya buku macam apa sik The Alpha Girl’s Guide by Om Piring ini? here we go!
1.Buku Ini Adalah Buku Panduan Untuk Cewe YANG Ditulis oleh Cowo.
Antara tiga sik : penulisnya keren banget, cerdas banget, trus niat banget buat nulis buku ini.
Namun menampik bahwa yang nulis seorang cowo terus kita anggap ‘tau apa dia mengenai dunia wanita? hih’ tapi sebenernya dari sisi kita, cewe-cewe, bisa dapet hikmahnya.
Kita jadi bisa tau apa yang dipikirkan pria mengenai wanita. Kita bisa ngerti bagaimana seorang pria memandang wanita. Kita jadi tau cowo menghargai wanita yang bagaimana. Kita juga jadi ngerti apa yang seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang wanita. Kita jadi bisa menentukan sikap ‘gimana sekiranya kalau patjar minta foto nude kita’ atau ‘gimana kalau patjar minta kita jangan nerusin ke jenjang S2 karena doi merasa terintimidasi’ dsb dsb
Banyak hal dalam buku ini yang diketahui oleh pria mengenai wanita, tapi somehow tidak diketahui wanita. Atau ini memperjelas kenyataan bahwa saya aja yang ga gaul. bleh.
2. Buku ini BUKAN Cuma untuk Cewe Alpha
Oke, sejujurnya, sebelum baca buku ini, saya ga ngeh apalah itu alpha girls, alpha females, atau sejenisnya. Tapi setelah membaca penjelasannya, secara singkat Alpha girls/females ini bisa disebut sebagai wanita tangguh. Atau kalau menurut urban dictionary :
A dominant or assertive woman, a woman boss, the leader among a group of females. Previously referred to the hierarchy among animals, now used to type human beings.
Kalau kamu kurang merasa Alpha namun lebih merasa nerd atau weirdo seperti saya, go ahead tetap baca saja. Buku ini tetap asik dibaca karena IDE yang diangkat dan bukan karena keharusan untuk pembacanya menjadi seorang alpha.
3. Buku ini Idealnya diperuntukkan untuk perempuan berumur 17-30 tahun
Ini idealnya loh ya. Karena di buku ini membahas mengenai cewe Alpha dari banyak sisi. Cewe Alpha sebagai seorang pelajar, sebagai seorang teman, sebagai seorang patjar, sebagai seorang professional, penampilan cewe alpha, karir cewe Alpha hingga beberapa contoh cewe alpha yang sudah menjelma menjadi Alpha female.
Tapi jangan keburu minder either kamu cowo, atau cewe yang bukan di rentang umur tersebut, Contohnya saya yang notabene udah thirty something of my agegagal sensor nyatanya masih ga malu bisa menikmati buku ini.
Di beberapa bagian saya manggut-manggut kecil menunjukkan bahwa meskipun buku ini ditulis oleh cowo, namun banyak hal akurat dengan apa yang saya rasakan (sebagai seorang cewe) ketika berada di umur duapuluhan. Ck, Om Piring risetnya keren banget ih kibas poni
4. Buku ini Reccomended sebagai kado ulang tahun adik/kakak/teman/sepupu perempuan.
Buku ini berbau feminisme? kayagnya enggak ya.
Soale ga dibahas mengenai perbedaan gender; atau menuntut kesamarataan gender. Buku ini tidak seperti Lean In yang terang-terangan menunjukkan bahwa ia adalah sebuah buku yang didasari isu mengenai feminisme. Bukan.
Buku ini adalah sebuah buku dengan IDE YANG PATUT DIPIKIRKAN oleh setiap perempuan bahkan sebelum ia menjalani quarter life crisisnya. Dan bisa jadi membantu kamu menjawab pertanyaan seperti :
Mau kuliah di jurusan apa? Mengikuti kata orang tua atau kata hati? Kapan Pacaran? Pacaran atau sekolah? kerja dulu atau S2 dulu? Kapan Menikah? Bekerja atau tidak? Berkarir atau tidak? Bekerja dimana? Mau Punya anak diumur berapa? Mau ngapain dalam hidup? etc etc..
5. Karena Tidak Ada yang Pasti Dalam Hidup
Seorang cewe Alpha cenderung memegang kendali akan hidupnya. Buku ini memiliki keberpihakan kepada seorang cewe yang mandiri dan tidak takut mengejar passion serta cita-citanya.
6. Om Piring Kakak Laki-Laki yang Baik.
Membaca buku ini bagi saya ibarat curhat kepada kakak laki-laki yang tidak pernah saya punyai, lalu Ia berbicara blak-blakan tanpa basi-basi, memberitahu saya apa yang seharusnya baik bagi saya dan apa yang tidak.
Tentu saja saya juga tidak dituntut untuk harus selalu sependapat dengan kakak laki-laki saya tersebut, dan tentu saja semuanya kembali kepada saya untuk memutuskan.
Namun setelah membaca buku ini, terlepas dari apakah kamu seorang Alpha atau tidak, Om Piring ibarat seorang kakak laki-laki yang tulus menginginkan kebaikan untuk adik perempuannya. Itulah keseluruhan inti dari buku ini 🙂
Yeup. Pada akhirnya, apakah kamu alpha girls, omega, beta – atau apalah namanya, yang paling enak itu adalah tetap menjadi diri kamu sendiri apa adanya. Namun The Alpha Girl’s Guide bisa memberikan kamu pandangan yang berharga sebagai amunisi dan persiapan untuk kamu menentukan hidupmu ke depan. Supaya kamu tidak menjalani hidup berdasarkan peta buta lah gitu kali yes.
So, di akhir buku Om Piring menyebutkan beberapa alpha females yang ada di dalam film, kebetulan saya juga mengagumi satu : Ia adalah Leigh Anne yang diperankan keren banget oleh Sandra Bullock di Film yang buagus banget : The Blind Side (2009). Rugi deh kalau belum nonton film ini.
Jadi gimana? tertarik untuk menjadi seorang Alpha? 🙂
21 Komentar. Leave new
jadi pengen nonton The Blind Side (2009), btw lucu bgt kepanjangan phd sih
Langsung masuk daftar nonton deh win, filmnya menyentuh hati banget soalnya, bisa mewek nontonnya 😀
Duh, aku kok kelupaan ya nitip buku ini. Padahal sudah baca ditwitter beberapa waktu lalu. Yah, orangnya yang dititipin sdh nyampe hehe. Soalnya baca review ditwitter bagus, selain yang nulis ganteng haha. Aku sukaaa banget sama The Blind Side. Ingat banget dulu nonton dikantor rame2, trus setelahnya nonton lagi beberapa kali saking kerennya film ini. Ibunya itu percaya banget ya kalo anak ini bakalan jadi “something” dikemudian hari.
Wah Om Piring dibilang ganteng XD iya sik mbak Den doi emang ganteng, pinter, terus kocak pulak 😀 Saya follow dia di blog, ask.fm sampe ke twitternya stalker banget yak :p Untuk bukunya mungkin bisa coba beli online di bukabuku.com atau bukukita.com mbak, mudah-mudahan bisa kirim sampe kesana ya 🙂 Dan iyaa bener bangeeet Leigh Anne itu salah satu wanita yang emezing dan berhati malaikat, bersyukur banget Michael bisa ‘berjodoh’ dengan beliau. Saya tiap nonton ini masih suka mewek karena terharu hahaha 😀
Waw tertarik sama bukunya. Leh uga nih di masukin list.
Akting mbak eh tante Sandra emang kece, wajar banget diganjar oscar. Wah aku baru tahu ada istilah Aplha ini. Pinjem bukunya kakaaaak hahaha
Boleh Om. Kito ketemuan di pucuk Ampera bae yo 😀
Sangat Reccomended for a young lady like you Mbak Fasya 🙂
aku ter tarik nonton the blid side nya hihi
salah fokus ya ?
Ga juga salah fokus sih mbak. Karena di Blind Side itu Sandra Bullocknya jadi contoh nyata seorang Alpha Female, jadi masih ada hubungannya 😀
Cowok nggak boleh ikutan baca yuk?
Boleh aja 🙂
Kalo aku jadi cowok alpha gimana?
Bagus dong. Terus kamu bisa tulis buku The Alpha Boy’s guide, haha 😀
Haha.. iya sih ya.. Tapi emang bakal ada yang baca? Aku khawatir aku akan jadi satu-satunya cowok alpha
Hahaha, emang gitu… always seems impossible until it’s done sambil baca google translate 😀
[…] lalu saya menjumpai Sophia Amoruso, Sheryl Sandberg dan Om Henry Manampiring. Untuk selanjutnya, saya ingin berbincang dengan Malcolm Gladwell – tapi sepertinya ia masih […]
Makasih sudah mereferensikan buku ini ya Mba Ninaa. Walaupun mgkn saya bkn termasuk ke dlm jajaran alpha dan tdk masuk ke rentang umur yg mba sebutin (*sadar diri hahahaa) jadi lebih membuka pikiran. Ada benernya juga kok apa yg ditulis di buku itu Mba, apalagi di chapter2 tertentu wkwkwkk.. Makaasiiih ya Mba ??.
Hai Dee, aku juga ga ngerasa seorang Alpha dan umurku juga udah kadaluwarsa baca buku ini hahaha. Tapi tetep aku baca dan menurutku setelah membaca banyak nilai-nilai baik yang bisa diambil bagi kaum wanita dan bukunya sangat enjoyable :). Terima kasih sama-sama sudah ke Bonadapa Dee 😉
Banyak banget Mba nilai2nyaa ??
Betuul 😀