Hari minggu kemarin rasanya bete dirumah.
mau jalan keluar takut kejebak macet karena Palembang kalau menjelang lebaran suka macet dimana-mana.
Jadilah ngajakin RFA untuk ke mal deket rumah naek ojek langganan aja. Untuk menyenangkan hati RFA, saya ajak ia ke toko buku. Untuk menyenangkan diri sendiri, saya membeli dua film :
It Follows dan Face of An Angel.
Face of An Angel
Ide cerita awal film ini menurut saya brillian.
Ialah seorang sutradara muda bernama Thomas yang akan membuat film yang ceritanya dari kisah nyata.
Kisah nyata tersebut terjadi di Sienna, Italy, telah terjadi sebuah pembunuhan seorang mahasiswi bernama elizabeth di kamar kosnya. Tersangka utama adalah teman sekamarnya yang bernama Jennifer dan pacarnya yg bernama Carlo. Ada satu orang lagi yang dijadikan tersangka karena ia meninggalkan jejak di TKP.
Tapi bukti-bukti yang ada lemah, sehingga hal ini menjadi perdebatan banyak orang dan jadi perhatian para media massa. Pro dan Con menyertai proses persidangan kasus ini. Ada yang mengatakan Jennifer bersalah, ada yang mengatakan sebaliknya.
Dan dimulailah perjalanan Thomas dengan salah satu wartawati Newsweek yang diperankan oleh Kate Beckinsale, yang kebetulan sudah meliput kasus ini dari awal terjadi. Semakin jelas apa yang terjadi, semakin mudah bagi Thomas untuk membuat script untuk film tersebut.
Cakep ya ide ceritanya?
lebih cakep lagi kalau sang sutradara just stick to this story. Sayangnya, selebar-lebarnya daun kelor, lebih lebar lagi cerita di face of an angel.
Alur film bergerak dari kasus pembunuhan ke kehidupan pribadi Thomas. Dari kehidupan pribadi Thomas ke kehidupan percintaan Thomas. Dari kehidupan percintaan Thomas ke kehidupan pergaulan Thomas. Seolah-olah film ini adalah tentang Thomas dan bukan tentang kasus pembunuhan.
In the middle of nowhere, tau-tau pengadilan memutuskan bahwa semua tersangka yang ada tidak bersalah.
Hellooo??
Saya menghabiskan dua jam berharap untuk penyelesaian sebuah kasus, tapi yang ada sepanjang film saya malah disuguhi tentang kehidupan Sutradara Galau teenager wannabe yang bernama Thomas. sigh
Sia-sia lah artis sekelas Kate Beckinsale yang seolah cuma jadi pemain figuran.
So, I think its better for the director to change the movie’s tittle into The Face of a Thomas. That should do.
Face of an angel dapet 37% score on Rotten Tomatoes dan 5/10 from IMDB. No need to explain further.
Kuciwa sama film pertama saya lanjut sama film kedua : It follows.
Genrenya sih Horror, dan ini membuat saya excited untuk nonton.
Jadi ceritanya tentang seorang gadis bernama Jamie yang ketika disuatu malam melakukan one night stand dengan seorang pria, dia lalu dihadapkan pada kenyataan bahwa dia diberi sesuatu oleh pria tersebut.
Bukannya ngasih hadiah macam tas Luis Vuitton atau linggeri Victoria’s Secret, si pria ini malah memberi sesuatu yang akan mengikuti Jamie ke mana-mana. Anjing puddle mungkin? sayangnya bukan.
Sesuatu ini lebih mirip seperti hantu dan menakutkan, maka si jamie harus lari ketika si sesuatu itu mendekatinya kecuali kalau dia mau dibunuh secara sukarela sama hantu ga jelas itu.
Ga jelas karena memang ga dijelasin kenapa hantu itu ada; latar belakang ‘sesuatu’ itu menjadi hantu itu apa, dan mengapa si hantu itu bisa gantian ngikutin orang lain kalau yang dihantui tadi melakukan hubungan S*x dengan orang lain.
Bingung? jadi gini.
Kalau si A diikuti sama sesuatu, lalu si A berhubungan s*x dengan si B, nah, terus si B yang gantian diikutin sama sesuatu itu. Kalau sesuatu berhasil membunuh si B, maka ia akan balik lagi mengejar si A.
Kenapa saya sebut hantunya sesuatu? karena hantunya ini berubah ubah. Bisa jadi nenek-nenek, jadi cowo naked, bisa jadi perempuan separuh baya… terus ngikutin si Jamie kemana mana.
Daaaan terus aja gitu sampe terakhir film, penuh dengan adegan-adegan ga jelas dan bikin saya puyeng.
OH I NEED A HIGH QUALITY MOVIES! jambak rambut
It follows dapet 96% di Rotten dan 7/10 di IMDB; which I totally disagree.
Jadi demikianlah seputar The face of an angel dan It Follows yang membuat saya – untuk pertama kalinya – kangen dengan film macam The Ring dan The Grudge.
Sad isnt?
7 Komentar. Leave new
Waah jadi pensaran sama pelemnya juga kak.. eh iya Minal Aidin wal Faizin Mohon maaf lahir dan batin ya kak Bona O:)
Hai sama-sama maaf lahir bathin ya. enjoy the movie 🙂
Ya ampun mbak, selera filmmu berkelas ya, suka yang model horor, action sama detektif gitu. AKu mah sukanya yang lucu-lucu :p aku lemaaah wkwkw
Idih siapa bilang… Justru aku suka banget sama film komedi :v kalau febri tau serial friends, I was one of the big fan 🙂
Waaaaaakkks, suka komedi juga ya 😀 habis, komedi bikin refresh gitu ya mbak 😀
Serial friends? Aku malah nggak tau mbak ._. lucu banget? cariiiii ah :3
Hari gini masih ngomongin friends? Aku bener bener sudah tua 😀
Awahahahahaa emang serial tahun kapan mbak? 90an? ah, jangan gitu ah :p