Review Jurassic World 2015. Kalau anda masih muda macam saya – ya sekira kira setahun dua tahun bedanya sama Justin Bieber lah- anda pasti sudah khatam sama seri Jurassic jurassic-an. Mulai dari dua kakak beradek yang niatnya mau ketemu kakeknya, sampe pasangan suami istri who Rich Couple Wannabe yang nyari anaknya yang ilang di Isla Nublar. Yeup. That’s Jurassic from jaman ke jaman.
Jadi ketika Jurassic World dateng saya yang ‘oh ya – it’s a pilem yang dikejer-kejer dinosaurus kind a thing’. AGAIN. Rupanya sebagai makhluk yang sudah punah, si dino dan temen-temennya satu geng ini lumayan panjang umur kayagnya, haha. Saya sik ga punya niat yang sungguh-sungguh buat nonton. Really not on my list.
Tapi itu kan saya. Anak dan keponakan saya malah excited bgt sama si JuWo. “gimana dinosurusnya itu bunda?” “dia makan orang ya bunda?” “gede banget ya bunda” ditambah kalimat kalimat kompor dari sepupunya yang udah nonton “iya iiih bagus banget pilmnyaaaa” Tau-tau saya dan suami sukses udah di cinemaxx nemenin krucil krucil dua itu nonton Jurassic World. Okay then folks, fasten your seatbelt.
Jurassic World bercerita tentang dua kakak beradik Gray (5th) dan Zach (13 th) yang berlibur ke Isla Nublar, tempat dimana Jurassic World berada. Jurassic World itu sendiri adalah taman edukasi yang berisi makluk-makhluk jaman pra sejarah yang sangat pengunjung friendly.
Tapi eh tapi, profit taman hiburan ini terus menurun dari tahun ke tahun. Thats why Manager Operasional Jurassic World yang bernama Claire, memiliki inisiatif untuk membuat sesuatu yang baru untuk menaikkan penjualan. Nah, berhubung di setiap seri Jurassic itu pasti ada bau-bau nepotismenya atau family related something – Guess what, Claire adalah bibinya Nick dan Gray, betul sekali.
Si Claire dan tim telah menciptakan dinosaurus jenis baru yang baru mau release. Si dinosaurus ini konon lebih besar, dan lebih ganas. Ia bernama Indominus Rex. Diulangi yaaaa INDO-MINUS rex. Dan seperti yang sudah bisa ditebak adalaaaaaah si Dinosaurus yang lebih cihuy ini kemudian lepas. Dan dimulailah kejer-kejeran antara Dinosurus dengan Dinosaurus dan Dinosaurus dengan Manusia.
Saking tipikal cerita di JuWo, saya udah ngerasa bosen ketika film ini udah seperempat jalan. Yah gitu deh. Tapi mata lumayan seger ketika scene mas Owen yang jadi pawang Raptor muncul. Cerita punya cerita ternyata si Mas Owen ini dulu pernah pacaran sama mbak Claire, tapi kemudian putus. Cerita Owen dan Claire lumayan bisa mengalihkan mata saya yang tadinya udah mau milih tidur aja daripada nonton hahaha.
Terus juga saya suka ide taman Jurassic Worldnya. Keren abis. Kebayang kalau taman macam ini ada beneran di dunia, udah rame banget pasti yang mo kesana. Saya lumayan salut sama JuWo karena masih bisa menemukan hal-hal yang baru meskipun ide filmnya udah lama banget. Cuma satu yang bikin AMAZE adalah kegigihan SEPATUNYA Mbak Claire sepanjang film.
I mean yes, SEPATUNYA. Mulai dari jalan di tanah berlumpur, tergenang aer, diajak lari-larian, diajak jatoh-jatohan, TETEP AJA ITU SEPATU AWET kayag pake pengawet! Buset, Charles and Keith aja kayagnya ga gitu gitu amat deh kualitasnya. Kebayang juga mbak Claire yang harus menahan derita sepanjang film karena harus pake heels! Ya meskipun sekira-kira cuma macam 5-7 cm, tapi kalo udah kepepet dikejer dinosaurus sik, udah saya lempar jauh jauh biar kaki ayam aja deh hihihi. BTW boleh dong saya dikasih tau tu sepatu mereknya apa kalau ada yg tau. Plis deh, desperate nih.
Ehm.
Jadiiii demikianlah film Jurassic World bergulir scene demi scene. Kita semua sudah bisa menebak BAGAIMANA hasil akhirnya. Jadi kalau anda ingin menonton film yang bisa mengasah otak dan pikiran anda, atau anda ingin film yang bisa membuat bahagia ketika habis menontonnya- maka this is not for you.
Tapi kalau anda adalah salah satu orang tua yang kejebak untuk mengikuti keinginan anaknya (did i said orang tua instead of orang muda?)-yah okelah selamat, beli pop corn banyak banyak dan enjoyyy the shooowww nyanyi bak lagu iklan
Oh iya satu lagi.
Harus ya namanya INDO-MINUS REX?
The END.
10 Komentar. Leave new
Hehehehe aku suka banget film ini dan gak nolak nonton lagi
Monggo mbak. Jangan lupa liat-liatin sepatunya Claire yak tetep 😀
Hahahhaha… itu sepatu gak lepas2 ya padahal udah keluar masuk hutan lari2. Gilaaaaaa, kakinya kuat banget
Antara dua sik mbak. Yang pertama ada lem yg nempelin kaki ke sepatunya jadi ga bisa lepas. Dua, sepatunya itu semacam yang HARGANYA MUAHAL BUANGET atau LIMITED EDITION kind a thing, jadi kalo lepas atau ilang mbak Claire bakal lebih nyesel rasanya daripada dimakan dinosaurus. hahahahaha
sy ga nyangka nilai plus film ny ada di sepatu heels mbak Claire .. nice observation mbak =))
ngakak deh bacanya..hehe
Hahahahha iya sampe skrg penasaran sama merk tu sepatu ahahaha. Thanks sudah membaca ya Maliki 🙂
oke berarti pesan dari film ini, belilah sepatu yang dipake mbak Claire
Sayangnya the film maker ga cukup jeli untuk melihatnya sebagai marketing opportunity mbak Don. Andaikan heels itu bermerk – atau ada namanya pasti sedang dibicarakan banyak orang sekarang, hehe
[…] inget Jurassic World, inget Claire and her shoes OMG! Hahahaha secara sepanjang film malah pusing mikirin sepatu high […]
[…] dan betis yang bisa diakibatkan olehnya. Apalagi kejer-kejeran dengan Dinosaurus kayag mbak yang di Jurassic World ituh? duh ngaku nyerah […]