‘Bunda’
Kata RFA di suatu sore ketika saya menuju kamar selepas pulang kantor.
‘Ya R? Kenapa? Saya duduk di kasur dan memandang wajahnya’
Sulung saya RFA, beberapa bulan lagi umurnya 8 tahun dan saya merasa senang tiap kali ia mulai membuka percakapan ‘yang cukup serius’
‘Boleh ga kalau cowok suka masak?’ tanyanya sambil tersenyum malu.
‘…………….’
Ada jeda yang tercipta. Serta merta, pertanyaan RFA sukses melemparkan ingatan saya di malam sebelumnya.
â™
RFA mendatangi saya yang sedang masak udang goreng mentega di dapur dan bertanya,
‘Boleh gak RFA bantu bunda masak?’
‘Eh? bantu Bunda masak? hmmm… ya… Boleh sih…’ jawab saya setengah ragu, meski saya berfikir pekerjaan ringan apa yang bisa saya alihkan ke RFA untuk membantu.
Pandangan saya lalu tertuju pada bawang merah dan bawang putih yang telah saya kupas namun belum dicincang.
‘Mau cincang bawang?’ tawar saya.
Wajah RFA langsung sumringah
‘Tapi hati-hati tanggannya jangan sampai luka, ya? janji?’
‘Janji Bunda. Janji.’
Dan segera RFA sibuk mencincang bawang dengan irisan yang tidak bisa dibilang cincangan, karena struktur bawang seperti itu di dalam dunia percincangan, dinamakan cincangan gajah *halah*
Selesai mencincang bawang, RFA kemudian mengeluarkan udang yang sudah saya bumbui dari dalam kulkas, menaruh mentega di dalam kuali yang sudah panas, menunggu mentega panas, baru ia masukkan udang satu demi satu.
Ketika udang sudah berubah warna dan setengah matang, RFA mengangkat udang dari kuali untuk kemudian ditiriskan.
Lalu setelahnya bawang bombay, bawang merah dan bawang putih yang sudah dicincang (masih dalam bentuk cincangan gajah, dan saya biarkan seperti tetap seperti itu), ia masukkan ke dalam kuali, sementara saya mengaduk wajan dengan spatula.
Setelahnya ia masukkan kembali udang setengah masak, garam, gula, merica, sedikit penyedap dan saus tomat.
Langkah-langkah diatas tentu saja saya yang mendiktekan.
Yang membuat saya takjub adalah ia bisa dengan disiplin melakukan semuanya, betah berlama-lama di dapur, sambil sesekali melemparkan pertanyaan kecil seperti :
‘Ini udangnya beli di Diamond ya Bunda?’
Selama membantu, saya melihat pancaran mata RFA yang berbinar, dengan semangat dan interest yang besar dalam setiap langkahnya – saya kaget bahwa ia bisa menikmati setiap proses masak-memasak ini.
Setelah udang masak dan dihidangkan di piring, ia langsung minta sepiring nasi putih, dan makan dengan lahap.
Untuk seorang anak dengan riwayat picky eater dan susssssah makan seperti RFA, kejadian ini tentu saja mencengangkan.
‘Waaaaaaaah Bun udangnya Maknyussss!! YEEEE AKU BERHASIL MASAK UDANG!!! ‘ Ia melompat-lompat kecil penuh kegembiraan.
Membuat saya lalu bertanya dalam hati : Apakah ini hanya euforia sesaat? apakah ini hanya pelarian kebosanan dari bermain Lego? ataukah saya telah ‘menemukan’ passionnya RFA?
â™
‘Jadi, boleh ya kalau cowo suka masak?’ tanya RFA membuyarkan lamunan saya dan sukses membawa saya kembali ke dalam kamar.
‘Mmm… Boleh dong. RFA juga suka nonton Masterchef kan banyak yang cowonya ya?’ sampai saya berkata ini RFA memberikan gestures ‘yes!’ dengan senyum mengembang.
‘Tapi cowok yang pinter masak, belajarnya juga harus rajin. Terlebih di pelajaran matematika.’
‘lho? kenapa Bunda?’ tanyanya lagi
‘Karena ketika RFA suka masak, RFA pasti kenyang kalau makan semua makanannya sendiri. Pasti RFA mau jual masakannya kan? nah kalau mau jual masakan dimana? di restoran kan? Suatu hari nanti, RFA buka restoran, punya orang-orang yang bisa bantu RFA. RFA harus belajar dengan rajin supaya RFA bisa mengelola restoran dengan baik, dan bisa menyediakan pekerjaan bagi banyak orang’ Bola mata RFA membesar. Saya tahu bahwa saya telah memantik ide menarik untuknya.
‘Asiiik! RFA mau Bun punya restoran!’
‘Aamiin. Belajar yang rajin dan jangan lupa shalat ya’
‘Oke Bun!’ katanya riang.
â™
Seiring dengan beranjaknya RFA dari kamar, dalam hati saya berjanji akan selalu berada dipihaknya untuk setiap hal positif yang ia lakukan. Pun ketika ternyata di masa depan ia benar-benar memilih profesi sebagai seorang Chef, maka saya tetaplah seorang Bunda yang berbangga.
Hanya lalu timbul pertanyaan,
Bagaimana dengan cita-cita RFA bulan kemarin yang dengan lantangnya ia berkata ingin menjadi seorang Engineer Pembuat Robot?
Ah Well, masih panjang waktu buat memikirkannya, hahaha 😀
12 Komentar. Leave new
Beda kali emak jaman dulu ama sekarang.. Sekarang aku cuma bisa masak air sama foto makanan doang.
Dan foto makanannya jago lagi, beautiful. I like your works ðŸ˜Å
keren RFA bantuin mamanya masak … dulu waktu kecil aku gak pernah bantuin ibu masak huhuhu… Semoga jadi masterchef beneran yah RFA 🙂 AMINNN
Iya kalau dulu kayagnya saklek ya kalau cowo tempatnya bukan di dapur, hihi. Aamiin. Terima kasih Om ðŸ˜Å
RFA nanti cobain masak nasi goreng, pempek, bakso biar omnduut icip *modus mah ini hahaha
Hebat RFA! Aku pun suka masak ;)….. dan makan.
Bundanya juga ngarep kalau RFA bisa kayag dirimu hobi masak sekaligus makan karena RFA susah makan banget Oooom 😀
Cowok yang bisa masak itu eksotis lagi haha
Nah kalau ini saya setuju. Salam kenal ya Kotaro Minami ?
Iya itu memang masih berubah-ubah keinginannya mas, sesuai mood dan keseringan dipengaruhi euforia 😀 tapi selama positif Insya Allah selalu saya support. Termasuk Tato. Saya sering beliin buat camilan dirumah. #eh *itu mah ChiTato* hahaha. Salam kenal ya mas ?
wiyy hebat RFA
kalau cewe ga suka masak baru masalah … wkwkwk
Alhamdulillah karena bundanya sendiri males masak #eh 😀
??love it