Pengalaman melukis pertama. Bagi saya, mata pelajaran paling susah di sekolah adalah menggambar dan melukis! Mau dipelajari bagaimanapun rasanya teteup ga bisa-bisa. Kecuali ada contohnya, yah lumayan bisa diusahaken meski hasilnya ya teteup ancur juga, hehe.
That’s why rasanya ga berlebihan kalau saya pingin RFA dan RFI jangan seperti saya. Maunya, mereka lebih pintar dalam menggambar dan melukis. Siapa tahu nanti gede bisa jadi pelukis yang mumpuni atau arsitek handal kayag Pak Ridwan Kamil. Amin Ya Alloh
Pikir punya pikir weekend dua minggu yang lalu lantas kepikiran untuk mengajak RFA dan RFI start belajar melukis.
Lha gurunya sopo?
Ya saya laaah muehuehehe.
Lha tapi tadi ngakunya ga bisa ngegambar dan ngelukis kog sekarang mau ngajarin sik, ga konsisten banget 😀
Ya tapi bolehla kalau buah jatuh sedikit jauh dari pohonnya yaak – pun saya percaya kalau anak-anak saya memang punya bakat melukis maka tak akan kemana, jadi go ahead lah ‘diceburin’ aja RFA dan RFI nya buat coba eksperimen pertama dalam melukis.
But first, we have to buy all the painting knicks knacks stuff, let’s go!
GRAMEDIA WORLD PALEMBANG
Alamat : Jl. Kol.H Burlian KM7 Palembang
RFA pas ditanya mau beli peralatan lukis dimana langsung sebut Gramedia World!. Ya RFA penasaran secara Gramedia World Palembang baru dibuka Jum’at tanggal 29 April 2016, jadi belom ada satu bulan sih. Dengan arsitektur yang megah layaknya sebuah mall, interior di dalamnya juga terkesan modern.
Gramedia World Palembang ini merupakan store ketiga yang berada di Kota Palembang which is…. merupakan Gramedia yang terbesar di Indonesia! wuih kerene rek ada Gramedia paling gede di Palembang hehehe
Dengan gedung seluas 17 ribu meter persegi dan luas Gramedianya 2200 meter persegi, Gedungnya sendiri terdiri dari dua lantai, dan dua lantai basement untuk parkir.
Pengalaman kemarin kesini, ternyata parkiran di Gramedia World lumayan agak sulit, konturnya penuh belokan, menanjak dan menurun tajam; lebih tajam setajam silet opo iki. Bagi saya yang masih pemula, bawa mobil kesini memang agak mengerikan menantang. Jadi kalau mau kesini bawa kendaraan terus nyetir sendiri jangan lupa berdoa harap berhati-hati di parkiran yaa
Gramedia World Palembang sebesar ini berisikan writing boutique, sport and bag, stationery, fancy gift, elektronik dan IT serta dilengkapi dengan dapur mini untuk acara demo memasak. All the floor and wall still shiny, pokoke surga banget bagi penggemar buku.
Ketika kami kesana banyak mbak mas gramedianya nya yang standby di tiap titik lokasi siap sedia untuk membantu pengunjung yang masih asing dengan Gramedia baru ini. Secara mall baru lah ya, masih bikin cengak cengok dimana tempat ina itunya.
Nah untuk bagian peralatan menggambar letaknya ternyata di lantai 1 persis dibelakang tangga yang menghubungkan lantai 1 dengan lantai 2. Disana saya disapa sama mas-masnya yang sudah standby dan ngebantu banget-banget saya milihin kanvas dan peralatan melukis secara emak yang mungil ini agak kerepotan karena gandeng dua piyik yang ga bisa diam hehehe
Akhirnya, setelah pilih-pilih saya mendapatkan perlengkapan melukis yang ciamik seperti gambar dibawah :
Yang kita beli adalah :
3 Kanvas ukuran kertas A4 buat RFI, RFA dan saya. Kenapa kanvas, maksudnya selesai melukis lukisannya bisa langsung dipajang buat kenang-kenangan first time paintingnya RFA dan RFI.
1 set Cat Akrilik Faber Castell isi 12. Kenapa pake akrilik, karena warnanya lebih terang dan menempel lebih kuat di kanvas. Akrilik juga ga mudah luntur bila terkena air. Oh iya di dalam kotak faber castell kita juga mendapatkan satu buah kuas dengan grip dan piringan tempat menaruh cat.
3 kuas cat dengan tiga ukuran : besar, sedang dan kecil. Biar RFA dan RFI puas mau bikin bentuk-bentuk apa aja.
1 glitter buat ditaburi di lukisan setelah jadi, supaya ada efek shiny-nya emaknya centil hihi
Total biaya sekitar Rp.250-300 ribu rupiah
Sebagai tambahan siapkan juga apron, baju bekas, dan beberapa kain lap.
AYO MELUKIS!
Saya sudah antisipasi ini bakalan messy. Jadi saya ajak RFA dan RFI untuk melukis di teras saja – minimal kalau kotor kan tinggal di pel. kalau di dalam rumah takutnya terjadi hal-hal horor seperti RFA ngelap tangannya di sofa atau karpet.
Jadi duduklah kita bertiga di teras dan mulai khusuk melukis.
Secara ga tau mau mulai dari mana, RFA dan RFI langsung punya inisiatif ngeluarin cat terus campur-campur warna. Dasarlah anak-anak, ngeliat warna kuas baru nempel di kanvas aja udah teriak teriak gegirangan 😀
RFA yang ngerasa ga cukup ngelukis di kanvas, kemudian beralih ngambil buku gambar dan ngegambar lagi di situ. Hasilnya tetap sama sih, lukisan abstrak yang ga tau inti ngegambarnya tu apa. yang bikin heran adalah dua beradek piyik hasil lukisannya miriiip banget sampe-sampe saya bingung mana yang lukisan RFI dan mana yang RFA. Tapi setelah dilihat lagi ternyata RFI lebih suka warna-warna terang sedangkan RFA cenderung memilih warna gelap. Tapi sebenernya gapapa juga karena beberapa pelukis abstrak juga suka warna yang gelap seperti lukisan di bawah ini :
Ga nyangka anak-anak menikmati banget kegiatan melukis ini sampe-sampe disuruh makan siang pun sussaah, start jam 12 siang dua jam kemudian mereka baru mau berhenti dengan perut keroncongan terus minta makan.
Nah itu dia kegiatan melukis pertama RFI dan RFA. Ternyata mereka sangat menikmati melukis! dan janji besok-besok mau ngelukis lagi tapi dengan catatan pake contoh biar bentuknya lebih teratur 🙂
1 Komentar. Leave new
lukisan RFA sama RFI keren, aku nak nengok gramed jugo gek men ke pelembang 😀