Review E-reader Onyx Boox Nova 3 Color. Jaman berubah, teknologi berkembang pesat. Buku terdisrupsi dari bentuk fisik ke digital. Sementara teman-teman saya sudah banyak yang beralih membaca e-book, saya baru memulainya tahun lalu. Setelah beberapa waktu membaca buku di hp, muncul keinginan “Apa beli e-reader aja, ya?”
My First E-reader
Ada beberapa hal yang menjadi katalisator untuk membeli e-reader. Pertama, mata saya yang minus 4 cenderung cepat lelah jika membaca di hp dalam waktu yang lama. Mengaktifkan mode baca dengan layar kekuningan nggak menjadi solusi.
Kedua, notifikasi hp yang menjadi distraksi. Membuat saya mempertimbangkan untuk memiliki device khusus untuk membaca.
Ketiga, saya mendambakan e-reader yang book a like. Saya ingin tetap bisa membuat annotasi/catatan untuk menandai hal-hal yang saya anggap penting, jadi e-reader with stylus is a must.
Keempat, saya ingin yang android. Ini terkait dengan kompatibilitas serta kemudahan transfer data antar device yang saya miliki. Juga karena android adalah os yang fleksibel untuk membaca buku digital dalam berbagai format.
Oke, saya akui kalau saya cerewet dan banyak maunya. Untung saya temukan satu device yang tampaknya bisa mengakomodir semua keinginan saya, yaitu Boox Nova 3 Color dari Onyx International.
Review Onyx Boox Nova 3 Color
Cerita sedikit tentang Onyx International. Jadi mereka merupakan sebuah perusahaan OEM (Original Equipment Manufacturer) yang berbasis di Guangzhou (Canton). Produk mereka adalah e-reader dengan nama brand BOOX.
Perusahaan ini cukup produktif dan inovatif. Di tahun 2021 saja, mereka bisa meluncurka beberapa device BOOX dengan kelebihannya masing-masing (Wiki).
Saya sendiri menemukan BOOX di Tokopedia, di YUTmart store yang menjadi distributor BOOX di Indonesia. Ketika memesan, seller langsung bergerak cepat, dan dalam dua hari device sudah ada di genggaman.
Spesifikasi Onyx BOOX Nova 3 Color
Yuk kita lihat spesifikasi Onyx Boox Nova 3 Color sebagai berikut :
Hardware
- 7.8″ Eink new Kaleido Screen (Kaleido Plus 4096 colors) with AG glass flat cover-lens.
- Resolution (Black/White) 1404×1872 (300 dpi)
- Resolution (Color) 468×624 (100 dpi)
- Light Front Light (Cold light)
- CPU Upgraded Octa-core
- RAM 3GB (LPDDR4X)
- Memory 32GB (eMMC)
- Touch Wacom digitizer touch with the stylus (4096 levels pressure sensitivity) + capacitive touch
- Wireless Connection WiFi (802.11b/g/n/ac) 2.4G + 5G
- Bluetooth BT 5.0
Software
- OS Android 10.0
- Documents Format PDF, EPUB, TXT, DJVU, HTML, RTF, FB2, DOC, MOBI, CHM…
- Images Format PNG, JPG, TIFF, BMP
- Audio Format WAV, MP3
- APP Store BOOX store
- Support DRM (by 3rd Party Apps)
Lainnya
- Expansion Interface USB Type-C (support OTG)
- Button power, back
- Speaker yes
- Mic yes
- Earphone Jack USB-C earphone jack
- Battery Capacity 3150mAh Polymer Li-on
- Battery Life Up to 7 weeks (standby mode)
- Dimension 197.3x137x7.7 mm
- Weight ≤265g
- Certification CE, ROHS, WEEE, FCC, TELEC, CCC
*Sumber dari YUTMart
Unboxing
Jadi ketika paketnya sampai, ada dua kotak warna hitam dope yang elegan dalam satu paket. Kotak yang pertama adalah kotak berisi device. Di depan kotak tertulis slogan ‘Like A Tablet Unlike Any Tablet’, yang isinya :
- Satu Perangkat BOOX Nova3 Color
- Satu Stylus pen
- Satu USB-C cable (kabelnya saja, tanpa head)
- Satu Screen protector
- Satu Quick start guide
- Satu Warranty card
Kotak yang kedua berisi flip cover. Covernya berwarna abu-abu dengan tulisan BOOX berwarna silver di sisi kanan bawah. Bahan flip cover terasa tebal, terlihat premium, modelnya simple dan elegan. Di sisi kanan terdapat slot untuk menyematkan stylus.
Ini yang bikin saya hepi juga sih. Karena dalam satu paket isinya sudah lengkap. Mulai dari screen protector, stylus dan flip cover. Tinggal pasang, auto siap digunakan.
Btw, kalau teman-teman memperhatikan ada gambar burung di layar e-book nya, itu bukan stiker, ya. Itu adalah tampilan default layar ketika dalam posisi off.
User Interface
User interface Boox Nova 3 Color (selanjutnya kita sebut device aja ya) terlihat sederhana dan ga neko-neko. Di bagian kiri layar terdapat beberapa tab yang disusun secara vertikal yaitu :
- Library tempat semua buku & catatan unduhan tersimpan.
- Store tempat berbagai buku sudah dinstall dan bisa langsung dibaca.
- Notes tempat catatan atau jurnal.
- Storage yang menunjukkan informasi tentang penyimpanan device.
- Apps tempat semua aplikasi berkumpul.
- Settings tempat pengaturan device.
Di sisi sebelah kanan layar ada navigation ball yang bisa kita pindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan. Juga ada dua tombol navigasi untuk berpindah halaman buku yang bisa dipindah-pindahkan juga letaknya.
Karena sudah banyak tombol yang tersedia di layar, maka tombol pada hardware sangat minim. Hanya ada tombol power on-off di bagian atas device, dan tombol home di sisi depan bawah.
Aplikasi
Ketika dihidupkan pertama kali, device sudah terisi dengan beberapa aplikasi bawaan dari factory, yaitu App Store, BooxDrop, Neo Browser, Push Read, Recorder dll.
Selanjutnya saya tinggal mengunduh aplikasi tambahan seperti Gmail, Spotify, Play Books, GramDig, Ipusnas, Twitter dan Google Translate.
Mengenai suara, device ini boleh diadu. Dihubungkan via Bluetooth ke TWS (True Wireless Stereo) juga suaranya bagus. Jadi nyaman untuk mendengarkan audio book, atau bisa membaca sambil mendengarkan musik.
Meskipun memiliki suara yang oke, namun menonton video di device ini terasa kurang memuaskan. Di paragraf selanjutnya akan saya ceritakan kenapa 😀
Untuk Membaca
Boox Nova 3 Color memiliki layar 7,8 inch yang menurut saya nggak terlalu besar atau terlalu kecil ukurannya. Tampilannya pas seperti kita ketika membaca buku berukuran sedang.
Dengan resolusi e-ink tinta hitam putih sebesar 300 dpi dan tinta warna 100 dpi, tampilan screen terasa nyaman dilihat dan ga bikin mata cepat lelah.
Screennya dope sehingga tidak memantulkan cahaya jadi nggak silau untuk membaca di luar ruangan. Jika bagian atas screen ditarik, ada tab dimana kita bisa mengatur terang gelapnya layar.
Masih di tempat yang sama juga tersedia pengaturan e-ink center untuk menyesuaikan dark color, vividness, dan brightness yang ngaruh banget terhadap ketebalan/ketipisan tulisan dan gambar pada layar.
Membaca Dengan Epub
Google Play books dan buku dari Boox Store memiliki format epub. Dimana tampilan Buku Gplay pas dengan layar. Sedangkan buku epub yang didownload melalui store, tampilannya masih perlu disesuaikan.
Membaca di Gplay kita tidak akan menemukan stylus floating bar di layar. Sehingga buku cuma bisa diannotasi, dan mengakses google translate. Sedangkan epub di Store karena sudah tersimpan di device, bisa menggunakan stylus floating bar yang langsung muncul ketika buku dibuka.
Membaca Dengan Pdf
Tampilan pdf juga memerlukan penyesuaian lebih lanjut agar terlihat pas di layar. Tinggal disesuaikan saja dengan kebutuhan agar nyaman ketika membaca. Untuk pdf yang telah diunduh, stylus floating bar juga langsung muncul pada layar jadi bisa menulis langsung di pdf tersebut.
Kalau untuk menonton video?
Menurut saya hasilnya kurang maksimal. Jadi gini. Meskipun berwarna, tampilan di device ini tidak secerah dan secemerlang warna-warni di layar hp.
Ga salah juga sih karena device ini merupakan e-reader yang tujuan utamanya untuk membaca buku digital, sehingga tampilan layar memang dibuat semirip mungkin dengan buku. Jadi bisa dimaklumi ketika tampilan warna warni e-ink Kaleido Screennya lebih mirip warna-warni di kertas buku atau hp symbian jaman dulu.
Selain itu device ini menurutku juga kurang maksimal untuk mengeksplore buku yang tampil bold secara visual. Seperti buku memasak, majalah design, majalah arsitektur, majalah art, dll. Tapi masih oke untuk membaca komik atau cerita bergambar. Device ini juga merekam progress membaca kita melalui reading statistic yang ada di layar bagian atas.
Untuk Menulis
Sebelumnya saya sudah pernah memiliki tablet dengan stylus, tapi Onyx BOOX Nova 3 Color ini punya kemampuan yang juara banget dalam menulis. Rasanya seperti menulis di atas kertas, mulus lancar tanpa lag.
Stylus wacomnya enak digenggaman, dan ketebalannya bisa diatur melalui floating toolbar yang otomatis muncul ketika kita membuka aplikasi tertentu, atau buku yang sudah diunduh dan tersimpan di device.
Untuk buku dengan format acsm saya belum sukses membukanya di device ini.
Karena sangat nyaman digunakan untuk menulis dan membaca, saya membayangkan jika e-reader ini bisa jadi tablet yang ideal bagi pelajar atau pekerja.
Atau jika saya masih ngantor, tiap meeting cukup bawa device ini saja untuk menulis catatan. Praktis dan less ribet tentunya.
Performance Onyx Boox Nova 3 Color
Ngobrolin performance, kecepatan device ketika loading lumayan cepat. Hanya untuk mengetik kecepatannya masih sering tertunda. Untuk charging dari kondisi baterai 30% hingga ke 100% memakan waktu kurang lebih 1 jam 45 menit. Untuk saya, baterai bisa bertahan sekitar 3 hari jika sering digunakan.
Ukurannya yang 7,8″ masih nyaman untuk disimpan di dalam tas dan tidak menghabiskan tempat. Material device yang sebagian besar terbuat dari plastik membuatnya ringan dan nggak berat dibawa kemana-mana.
Kekurangannya?
Pengalaman menggunakan device ini selama 3 minggu, ada beberapa kekurangan yang perlu diantisipasi. Yang pertama daya tahan baterai. Meskipun menurut klaim produk bahwa baterai bisa tahan selama 7 hari dalam keadaan standby, tapi di saya nggak pernah nyampe selama itu. Tapi balik-balik lagi tergantung pemakaian, ya. Semakin sering dipakai wajar aja kalau baterainya cepat berkurang.
Kedua, layarnya berbayang (shaded). Shaded adalah jejak tampilan sebelumnya yang masih terlihat di layar ketika kita sudah berpindah ke tampilan yang lain. Untuk menghilangkannya, kita harus menekan tombol refresh agar jejaknya hilang. Untungnya tombol refresh ini bisa diatur frekuensinya. Bisa satu detik sekali, lima detik sekali dan so on.
Awalnya ini cukup mengganggu. Tapi lama kelamaan saya merasa kalau efek shaded berkurang seiring waktu. Mungkin karena kombinasi pengaturan e-ink yang sering saya ubah dari settingan semula, atau karena semakin sering digunakan, shaded juga semakin berkurang. Untuk yang ini saya belum mendapatkan informasi lebih lanjut lagi.
Karena ini adalah e-reader pertama saya, saya merasa Onyx Boox Nova 3 Color ini cukup memuaskan. Saya juga mulai sering menulis dengan tangan lagi.
Rasanya senang karena bisa mencatat langsung di buku dan catatan digital. Senang karena punya jurnal yang bisa dibawa kemana-mana dalam satu device yang ringan dan praktis.
Mungkin nanti jika sudah waktunya untuk mengganti device e-reader, saya akan memilih menggunakan BOOX lagi. Namun dengan catatan semoga harganya bisa lebih ramah dompet dari yang sekarang.
2 Komentar. Leave new
Kak, saya baru beli boox onyx nova 3 color. Ketika saya coba membuat coretan tulisan menggunakan stylus, di layar, posisi hasil coretan atau tulisan tidak sama dimana posisi ujung stylus. coretan atau tulisan berada sekitar 3 cm di sisi kanan ujung stylus. Apakah ini bs diperbaiki Kak, terima kasih?
Halo mas beli device dimanakah? coba langsung ditanyakan disana, ya.