Tips Liburan Ketika Nyepi di Bali. Tahun 2019 sudah bergulir ke bulan kedua. Sudah liburan kemana? Tenang, sayapun belum kemana-mana; baru sebatas keliling (mal) di Palembang saja, hoho.
Ada rencana untuk pergi liburan? tentu ada. Tapi masih belum ditentukan kemana. Suami sempat usul untuk ke Bali. Kalau dipikir-pikir ada benarnya. Karena seumur hidup, saya baru sekali ke Bali. Itupun sudah bertahun-tahun yang lalu dan hanya tiga hari saja.
Kalau ditanya inginkah lagi ke Bali? saya akan menjawab : Ya ingin banget lah! Orang bule aja hobi ke Bali, seharusnya saya yang sebagai orang Indonesia lebih hobi lagi (maunya) hahaha.
Menurut Suami, momen yang pas untuk ke Bali adalah pada bulan Maret. Karena pada hari Kamis pertama di bulan tersebut, tepatnya pada tanggal 7 Maret 2019, adalah hari Raya Nyepi. Hari Raya Nyepi atau Day of Silence adalah hari perayaan Tahun Baru Saka yang dirayakan oleh umat Hindu di Bali. Karena masyarakat Bali mayoritas beragama Hindu, maka nuansa perayaan Nyepi sangat terasa di sini.
Pada hari Nyepi, Umat Hindu akan melaksanakan kegiatan Catur Brata yang pada pelaksanaanya mereka tidak melaksanakan kegiatan sama sekali. Yaitu : Amati Geni (tidak menggunakan atau menghidupkan api); Amati Karya (tidak bekerja); Amati Lelungan (tidak bepergian) serta Amati Lelanguan (tidak mendengarkan hiburan).
Namun, jika pada hari Raya Nyepi ternyata orang-orang tidak melakukan kegiatan sama sekali, lalu apa yang bisa kami lakukan ketika liburan di Bali? Beb? Suami? what should we do in Bali when literally nobody do something??
Ehyandalah jadi orang jangan panikan, kata Suami. Beliau lalu menjelaskan secara panjang lebar “gini lho cara menikmati liburan di Bali kala Nyepi”…
1.Harus Waspada Jadwal
Jika Nyepi, maka kota Bali menjadi sepi. Tidak ada yang boleh berkegiatan di luar rumah sama sekali. Bandara Udara pun tidak beroperasi. Itu artinya tak ada pesawat yang datang dan pergi. Jika kami ingin menikmati liburan di Bali kala Nyepi, kami harus waspada dalam menyusun jadwal. Kapan waktu berangkat dan kapan waktu pergi. Kapan ke tempat-tempat wisata yang harus kami kunjungi. Yang pasti, pada hari raya Nyepi, seharian penuh kami HARUS tinggal di hotel saja.
2.Pesan Penerbangan dan Hotel Jauh-Jauh Hari
Ya namapun Peak Season, pasti banyak orang ingin ke Bali untuk melihat perayaan Nyepi. Lalu harus bagaimana supaya tetap kebagian jatah akomodasi untuk liburan di Bali? Tenang, Saya dan Suami punya solusi yang bernama Traveloka. Untuk liburan Nyepi di Bali, Teman-teman bisa mengunjungi halaman https://www.traveloka.com/libur-nasional/bali-new-year
Baca ini juga yuk! Review Santa Grand Hotel Bugis : Hotel Budget Keluarga yang Oke di Singapura!
3. Datang Beberapa Hari Sebelum Nyepi
Jangan lupa. Hari Raya Nyepi juga disertai dengan upacara-upacara khas Hindu yang sayang untuk dilewati. Pada dua atau tiga hari sebelum Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti atau upacara penyucian. Melasti dilakukan dengan cara mengarak segala sarana persembahyangan yang ada di pura, lalu diarak ke pantai atau danau (tirta amerta). Hal ini sebagai perwujudan untuk menyucikan segala yang kotor (leteh) baik pada manusia maupun alam.
Satu hari sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu di Bali melaksanakan upacara Buta Yadnya. Buta Yadnya dilaksanakan dalam dua tahapan. Yaitu pecaruan dan ngrupuk. Sementara pecaruan merupakan upacara persembahan kepada Buta Kala, ngrupuk adalah ritual berkeliling di sekitar tempat tinggal sambil menebar nasi tawur, menyebarkan asap dupa sambil membuat bunyi-bunyian.
Ritual ngrupuk biasanya menarik banyak minat para wisatawan. Karena pada ritual ini penduduk setempat saling berlomba membuat ogoh-ogoh (boneka buruk rupa perwujudan simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan dalam kehidupan manusia). Yang kemudian diarak di jalan raya dengan jalur yang sudah ditentukan.
Setiap tahun, saya selalu menonton perayaan Nyepi melalui tv. Terutama ketika mereka mengadakan pawai Ogoh-ogoh. Wuih suasananya ramai sangat, terlihat seru dan menarik. Saya membayangkan pasti banyak wisata budaya yang bisa kami eksplore ketika saya melihat langsung ke Bali. Untuk teman-teman pencinta fotografi, upacara tradisional seperti ini pasti juga bisa memberikan banyak insight yang menarik ya. Wah jadi tambah semangat nih!
4. Harus Menghormati
Jadi wisatawan jangan norak. Dimana tanah di pijak, disitu langit dijunjung. Jangan mentang-mentang lagi liburan, ketika Nyepi kita malah melanggar hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Seperti pergi ke Pantai ketika nyepi, atau menyalakan lampu kamar hotel tanpa menutup gorden kamar yang dapat terlihat dari luar. Kena tegur Pecalang (sebutan untuk polisi adat di Bali) baru tahu rasa.
Jadilah elegan, kata Suami. Pada hari H Nyepi manfaatkan waktu di hotel dengan menikmati berbagai layanan hotel – misalnya seperti pijat dan spa. Atau kita juga bisa menonton tv kabel di kamar (dengan suara yang dipelankan) atau membaca buku seharian.
5. Persiapkan berbagai Keperluan sebelum Nyepi berlangsung
Karena kita tidak mungkin keluar hotel ketika hari raya Nyepi, maka penting untuk mempersiapkan hal-hal yang harus dipersiapkan. Misalnya saja snack, obat-obatan, keperluan pribadi seperti pembalut atau pampers jika membawa anak-anak. Cermat memperhatikan persediaan. Usahakan membeli kebutuhan tersebut sebelum hari raya Nyepi berlangsung.
Baca juga : Ketika Anak Jatuh Sakit Saat Travelling, Harus Bagaimana?
Indahnya hidup di Indonesia adalah karena kita memiliki banyak sekali perbedaan. Beda budaya, beda agama, beda suku, beda bahasa. Jika ada negara yang paling kaya, maka kita pasti masuk diantaranya. Saya menikmati bepergian ke berbagai daerah di Indonesia dan menikmati bagaimana budaya lokal membentuk masyarakatnya.
Kemanapun saya di Indonesia ada saja unsur budaya setempat yang membuat saya takjub karena tak sama dengan daerah asal saya. Ternyata berbeda itu sangat indah bukan? Meski demikian saya memiliki permintaan khusus kepada Pemerintah : tolong turunkan harga tiket pesawat domestik demi kemaslahatan bersama.
Nah Teman-teman adakah yang sudah pernah liburan ke Bali saat Nyepi? boleh bagi pengalamannya? tuliskan di kolom komentar ya 🙂
7 Komentar. Leave new
Iya, ya, Kak. Kalau datangnya ga tepat malah bisa merusak jadual juga. Karena seringnya bandara ditutup selama Nyepi.
Iya, makanya harus waspada jadwal biar liburannya maksimal 🙂
Meski demikian saya memiliki permintaan khusus kepada Pemerintah : tolong turunkan harga tiket pesawat domestik demi kemaslahatan bersama.
Idemm yang ini.
“tolong pak toloong… piknik ini kebutuhan primer rakyatmu” (biar tambah dramatis) hehee
Hahaha bukan kebutuhan tersier lagi yak :p
Paling setuju sama poin nomor 4 mbak… dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung… kita harus menghormati kearifan lokal yang ada…
belum pernah ke bali aku nya mbak… doain mudah2an ada rezeki kesana… hhehe
salam kenal dari medan mbak… hhhehe
Aamiin semoga bisa ke Bali ya, aku juga baru satu kali kesana hehe.
Amin mbak ?