5 Keinginan yang Belum Tercapai. Apakah tiap-tiap orang pasti punya keinginan yang belum kesampaian? belum tentu.
Bagi saya, yang namanya keinginan juga bisa berubah seiring waktu dan usia. Misalnya, cita-cita saya ketika sebelum menikah dengan sesudah menikah berbeda. Kalau dulu, karena masih single dan yang dipikirin cuma diri sendiri, cita-cita saya jadi bersifat individual-sentris.
Saat ini karena sudah menikah, dengan buntut tiga, cita-cita saya lebih bersifat family-sentris. Jadi jika cita-cita saya tidak mengganggu keseimbangan kehidupan keluarga ya akan saya kejar. Tapi jika mengganggu, saya tinggalkan.
Contohnya begini. Dulu cita-cita saya adalah kerja di Bank. Iya saya memang aneh. Keinginan kerja di Bank sudah ada sejak saya SD, tapi saya malah kuliah di jurusan Teknik. Setelah tamat kuliah keinginan saya tercapai. Saya benar-benar kerja di Bank, BUMN paling besar pulak. Keinginan saya kesampaian? iya, untuk sementara.
Saya bekerja bagai kuda tak masalah. Hampir setiap hari selepas maghrib saya baru touchdown rumah. Belum lagi ketika akhir bulan. Pulang jam 11 hingga 12 malam untuk tutup buku, sudah biasa.
Setelah saya menikah, orientasi saya akan cita-cita jadi berubah. Waktu itu saya kerja jauh dari suami, sehingga saya berfikir : untuk apa hidup jauh dari suami? akhirnya saya resign dan memilih kerja di Palembang.
Di Palembang saya kembali diterima di sebuah lembaga keuangan dimana saya sempat kerja selama 7 tahun di sana. Namun lambat laun saya merasa diri saya tidak nyaman. Kerja di kantor, waktu saya rasakan sangat demanding. Pagi saya sudah harus di kantor, saya pulang sore hari – kadang malam. Sabtu – minggu jika kantor ada acara, saya harus datang juga. Belum lagi di hari-hari istimewa seperti Ramadhan dan Lebaran; kantor mengadakan acara yang mengharuskan kehadiran para pegawainya.
Mungkin bagi kebanyakan orang biasa. Mungkin ada juga yang bilang ‘yah elah biasa kali nin kalau orang kantoran emang begitu. Kalau ga mau gitu ya ga usah jadi orang kantoran lah’ dan itu benar-benar saya pertimbangkan. Yang mungkin tak semua orang bisa relate adalah karena suami saya kerja bukan di Palembang, jadi otomatis saya dan manajer di rumah (Baca : ART) yang menghandle urusan rumah tangga dan anak-anak sehari-hari.
Karena itulah berat rasanya bagi saya jika saya diminta lembur, atau saya disuruh datang sabtu minggu, atau saya diharapkan hadir malam hari di acara-acara kantor yang mengambil waktu dimana seharusnya saya bisa bersama anak-anak.Meski sekali dua kali tak masalah, namun kalau kejadian tiap minggu kan berabe juga haha.
Makin lama saya merasa makin berat hingga akhirnya saya memutuskan untuk resign lagi.
Jangan salah, walau saya memutuskan resign, saya tetap beranggapan bahwa seorang wanita tetap harus berdaya. Meski saya sadar juga jika saya di rumah dan punya usaha, saya juga tidak bisa full time bersama anak-anak. Tapi setidaknya waktu saya jadi milik saya seutuhnya. Kapan saya pingin off, kapan saya ingin kerja, dapat saya sesuaikan dengan kebutuhan. Itulah keistimewaan orang yang berwirausaha. Dan karena itulah keinginan saya berubah.
See? Jadi untuk tema BPN hari ini mengenai 5 keinginan yang belum tercapai, saya akan menjawab singkat saja :
1.Saya ingin mendapatkan sekolah SD yang bagus untuk anak saya yang nomor 2.
2.Saya ingin ikut Family Gathering tahun depan namun belum tentu bisa karena adek yang masih berumur di bawah satu tahun.
3.Saya ingin lebih konsisten ngeblog.
4.Saya ingin punya konsep usaha yang akan saya kembangkan untuk selanjutnya.
5.Saya ingin belajar lagi hal-hal baru.
Yang jika teman-teman perhatikan, keinginan ini sebenarnya sudah saya tuliskan dalam tulisan yang ini. Jadi demikianlah tulisan saya untuk challenge BPN yang ke-24, semoga berkenan ya 🙂
5 Komentar. Leave new
Pantes nif notif nya muncul tiap hari hehe
Iya sedang berlatih menulis tiap hari 😀 tanggal 20 ini terakhir kog 🙂
setiap hari ????
temanya apa tuh
Iya sampai 30 hari. Temanya macam-macam, aku menulis sesuai tema 🙂
Aamiin thankyou Mbak Don 🙂