Yang sebaiknya diketahui ketika hamil anak pertama. Saat ini, saya telah memasuki masa 5 bulan usia kehamilan saya. Anak ke berapa? ((teriak kenceng-kenceng)) Anak ke Tigaaaa! 😀 Dan saya merasa bersyukur banget karena cita-cita saya dan suami tercapai. Maunya sih memang punya anak 3; karena banyak tetua yang bilang kalau punya anak 2 itu kedikitan dan 4 kebanyakan, am i rite?
Tapi itu kan subjektif ya. Jadi kalau bisa punya anak dengan jumlah yang sesuai cita-cita ya Alhamdulillah; dus kalau jumlahnya ndak sesuai dengan cita-cita yo wes ndak masalah. Lillahi Ta Ala saja 🙂
Hamil anak ketiga, tetap tidak menjadikan saya wanita yang expert dalam menjalani masa kehamilan.
Kok bisaaa? Ya karena meski gejala kehamilan pada umumnya sama, namun tiap-tiap kehamilan (ternyata) kondisinya beda-beda. Untuk anak ketiga ini saya merasakan kondisi kehamilan yang lebih menantang daripada anak kedua. Kalau hamil anak kedua, saya tidak mengalami kesulitan yang berarti selama trimester pertama, hamil anak ketiga ini lumayan sedikit jatuh bangun dan mengalami mual muntah cukup berat hingga bulan ke 4.
Kalau hamil anak kedua saya suka dandan dan cantik-cantikan, hamil anak ketiga ngeliat makeup kek ngeliat ratjoen. Tapi tetap saja pengalaman hamil anak pertama merupakan pengalaman yang paling melekat di benak saya. Kenapa? karena saya banyak kagetnya.
Karena itulah saya jadi ingin menuliskan tentang hal-hal yang akan saya bahas di tulisan ini. Karena meskipun beda wanita bisa berbeda pengalaman hamilnya, namun beberapa hal-hal berikut saya harap telah saya ketahui ketika hamil anak pertama dulu.
1.Jatuh Sakit
Saya menandai masa-masa awal kehamilan dengan kondisi tubuh yang sangat drop. Hamil anak pertama saya demam seminggu, hamil anak kedua sempat sakit tiga hari; hamil anak ketiga tidak sampai demam tapi tubuh lunglai tak berdaya.
Beberapa minggu setelah sakit barulah tahu bahwa saya hamil. Jadi yes, rata-rata kehamilan di bulan pertama memang tidak terdeteksi karena Ibunya ndak tahu (dan belum terasa) bahwa sudah ada janin di rahimnya. Meskipun tidak selalu jatuh sakit menjadi penanda kehamilan, namun tubuh saya memberi sinyal awal kehamilan dengan jatuh sakit terlebih dahulu.
Jadi waspada jika teman-teman yang sudah menikah jatuh sakit, mana tahu eh itu adalah gejala bahwa anda hamil! 😀
2.Tenaga Terkuras
Kalau biasanya bisa lincah lari sana lari sini, lompat sana lompat sini, ketika hamil tenaga seperti terkuras. Wes, bawaannya capek saja. Jika sudah begini jangan dipaksa. Take your time as long as you want.
Maksud saya, kalau teman-teman adalah ibu rumah tangga, sering-sering baringan sangat gak papa kok. Jangan takut dikatain pemalas. Yang tahu kondisi tubuh kita kan adalah diri kita sendiri. Orang lain cuma bisa komentar. Top priority ketika hamil adalah kesehatan kita dan janin, jadi jangan memaksa tubuh untuk bergerak lebih dari kemampuan karena ketika hamil tenaga ibu memang sangat terbatas.
Terus kalau working mom gimana?
Ketika saya hamil anak pertama dan saya bekerja sebagai Teller, saya sering minta time off dengan atasan saya. Selama time off saya akan pergi ke Musholla, baring-baringan di sana. Ketika tenaga sudah terasa mendingan, baru saya kembali lagi ke Tunebank.
Untungnya atasan saya waktu itu sangat pengertian. Jadi meskipun saya minta time off sesering mungkin, beliau maklum dan mau mengerti.
Tapi saya rasa, semua atasan seharusnya bisa bijak menyikapi kondisi ibu yang sedang hamil ya.
Jadi jangan naik pitam kalau anak buahnya yang sedang hamil muda sering minta time off untuk sekadar baring-baringan. Bukan karena malas, namun karena tubuhnya yang meminta demikian.
3.Yang sebaiknya diketahui ketika hamil anak pertama : Lidah Pahit, Rasa di Mulut tidak Normal.
Yang sebaiknya diketahui ketika hamil anak pertama selanjutnya adalah rasa lidah yang pahit dan aneh. Bahkan ketika menelan ludah sendiri rasanya eneg.
Mungkin kondisi lidah pahit ini yang menjadi penyebab mengapa seorang ibu yang hamil muda mengalami ngidam. Karena rasa di lidah tak menentu, menyebabkan ibu yang hamil muda sering pilih-pilih makanan lalu timbul keinginan besar untuk makan makanan tertentu.
Lidah pahit ini tentu saja normal ya bu ibu. Ini disebabkan adanya perubahan hormon progesteron dan estrogen yang cukup besar di dalam tubuh sang ibu ketika mengandung.
Alhamdulillah selama kehamilan ketiga ini saya ndak ngidam yang aneh-aneh sih. Cuma kalau ketemu Coca-Cola dingin saya bisa ngabisin satu botol. Padahal jika tidak hamil ngabisin segelas aja susah.
Anak kedua pun ngidam ga sulit-sulit amat, cuma mau Pempek Panggang (yang mudah ditemukan di Palembang) tapi dengan catatan khusus : kulitnya harus yang keras dan agak garing, Hehe.
Hanya ngidam anak pertama yang sedikit ajaib.
Tinggal di Pulau Belitung, saya ngidam makan nasi padang.
Apakah ada restoran padang di Belitung? ya tentu saja ada. Cuma masalahnya saya hanya mau nasi padang yang ada di pasar bawah di daerah Merangin, Jambi. 😀
Bisa ketebak, ya ga bakal dapet lah ngidam makanan ini. Kalaupun minta teman di Jambi sana membelikan untuk saya terus dipaket ya nasinya pasti basi laaah. Jadi saya pasrah hamil anak pertama tidak mendapatkan apa yang saya mau.
Terus gimana cara mengatasi lidah pahit ketika hamil? bisa dengan cara makan permen mint, atau permen apapun yang enak di lidah.
Tapi teliti sebelum membeli. Karena ada beberapa merek permen yang juga tidak boleh dikonsumsi untuk ibu hamil.
Alternatif lain mungkin bisa mengkonsumsi buah kurma. Bagi saya ini sangat membantu karena selain sehat untuk ibu hamil, kurma juga terasa enak di lidah.
4.Tidak Boleh Minum Obat Sembarangan
Ketika tubuh saya lunglai di kehamilan anak pertama, tahu apa yang saya minum? sebotol vitamin C 1000mg cair sekali tenggak!
Kalau inget sekarang saya jadi merinding sendiri.
Waktu itu saya tidak tahu bahwa ibu hamil tidak boleh makan obat dan vitamin sembarangan. Ternyata ketika hamil, semua obat dan vitamin yang kita konsumsi sebaiknya dikonsultasikan dulu ke bidan / dokter kandungan. Bahkan untuk obat untuk penyakit yang kita anggap ringan seperti pilek dan batuk, misalnya.
Kenapa?
Karena ketika mengandung, apa yang kita konsumsi juga akan dimakan oleh janin yang ada di rahim kita.Sedangkan obat atau vitamin tertentu bisa saja memiliki kandungan yang tidak baik bagi janin.
Di kehamilan ketiga ini, saya sempat menderita flu dan batuk berat. Akhirnya saya ke dokter untuk minta obat yang aman untuk ibu hamil. Jadi harap di ingat kalau lagi hamil harap berhati-hati minum obat / vitamin ya! 🙂
5. Pilih Dokter Kandungan yang Enak diajak komunikasi
Karena ketika hamil ada begitu banyak yang dirasa. Dan yang mengerti cuma kita (seharusnya juga) bidan, dan dokter kandungan. Apa jadinya kalau punya dokter kandungan yang komunikasinya ga enak? mau curhat jadi terhambat kan ya. Padahal ibu hamil seharusnya banyak-banyak curhat ke dokter kandungan/bidan, agar mereka mengetahui bagaimana kondisi kita sebenarnya, dan menentukan perawatan apa yang terbaik untuk kita.
Jadi kalau punya dokter kandungan yang tampaknya kurang enak komunikasinya, kita selalu punya pilihan untuk berpindah ke lain dokter yang lebih enak diajak ngobrol.
6. Konsultasi ke dua dokter kandungan bidan
Yang sebaiknya diketahui ketika hamil anak pertama selanjutnya adalah konsultasilah secara rutin ke dua dokter kandungan, atau dua bidan, atau satu dokter kandungan satu bidan, you choose. Ini agar anda memiliki dokter atau bidan lain yang mengetahui kondisi kehamilan anda dengan baik – buat jaga-jaga, kalau dokter/bidan utama tiba-tiba berhalangan ketika anda harus melahirkan.
Emang bisa kejadian begitu?
Bisa, dan kejadian di saya ketika anak pertama. Jadi ketika sudah kontraksi dan saya sudah ke rumah sakit untuk melahirkan, saya baru diberi tahu kalau dokter kandungan saya berangkat ke luar kota. Akhirnya, saya dihandle oleh dokter jaga yang sebelumnya tidak tahu apa-apa tentang kehamilan saya.
Karena itulah ketika melahirkan anak kedua dan ketiga, saya kemudian memiliki dua dokter kandungan. Satu dokter kandungan utama, dan satu dokter kandungan kedua. Untuk dokter kandungan utama, saya rutin konsultasi sebulan sekali. Sedangkan dokter kandungan kedua saya konsultasi tiga bulan sekali.
Sebulan sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir), saya konsultasi ke dua dokter tersebut, agar keduanya tahu bagaimana kondisi terakhir kehamilan saya sebelum melahirkan. Jadi kalaupun satu dokter berhalangan saya tetap nyaman karena ada satu dokter lagi yang mengetahui kondisi kehamilan saya dengan baik.
7.Yang Sebaiknya Diketahui Ketika Hamil Anak Pertama : Baby Blues Itu Nyata
Baby blues saya kira hanya mitos; hingga saya mengalaminya sendiri.
Baby blues merupakan gangguan suasana hati yang dialami ibu setelah melahirkan. Kondisi ini menyebabkan ibu mudah sedih, lekas marah, menangis tanpa alasan yang jelas, mudah gelisah dan sulit untuk berkonsentrasi
Jadi baby blues itu benar ada dan nyata, dan memang mengerikan untuk dihadapi.
Waktu hamil anak pertama, meski sudah tahu dengan baby blues sebelum melahirkan, saya menganggapnya enteng, cenderung meremehkan. Hampir tidak ada effort berlebih dari saya untuk mengantisipasi hal ini.
Dan setelah melahirkan apa yang terjadi? Rungsing. Sedih berkepanjangan. Depresi. Sering nangis.
Ujung-ujungnya semua orang diajak berantem, terlebih suami sendiri, hiks.
Jadi gimana menyikapinya ya?
Menurut saya yang paling utama adalah berdoa kepada Allah SWT supaya dijauhkan dari hal yang demikian.
Yang kedua, kita harus memegang kesadaran diri dulu bahwa baby blues ini nyata adanya. Setelah itu bicarakan dengan suami akan kemungkinan ini. Misalnya :
“Beb, nanti kalau aku setelah melahirkan kena baby blues kamu beliin aku mobil baru ya biar aku hepi lagi”
gitu.
Atau kalau ternyata suami malah melotot dengan cara ini, ya uwis cari cara lain dengan melakukan hal-hal yang kita sukai, seperti :
√ Pergi ke salon. Menikur, pedikur, hair spa, potong rambut dll
√ Nonton Drama Korea. Atau nonton apapun yang bisa bikin kita ketawa ngakak guling-guling sehingga hati hepi.
Baca juga : 7 Perlengkapan Bayi yang Wajib Ibu Baru Miliki
√ Shopping ke mall bawa kartu kredit suami
√ Travelling atau liburan sejenak pasca melahirkan. Ga usah yang jauh-jauh, yang di Indonesia aja banyak kok tempat liburan kece dan on budget.
√ Banyak-banyak bersyukur, hitung semua anugrah yang tuhan kasih kepada kita.
Berdasarkan pengalaman, Alhamdulillah saya memang tidak mengalami lagi baby blues pasca kelahiran anak kedua (dan semoga yang ketiga ini juga enggak), karena ya itu, saya sebisa mungkin sober, jadi bisa diantisipasi.
Kalaupun kena, saya sudah tahu bagaimana caranya untuk mempersingkat prosesnya. Bantuan suami sangat-sangat-sangat besar untuk menyembuhkan Baby Blues ini. Bantu istri merawat bayi anda berdua pasca istri melahirkan. Karena baik melahirkan normal ataupun sesar itu jahitannya masih sakit lho, Pak Belum lagi siklus tidur istri yang kacau membuat badan jadi lelah.
Pahami istri ketika baby blues. Jadi jangan karena istrinya nyebelin eh malah beneran di ajak berantem gede-gedean *duh
Baca Juga : Baby Blues Fear No More
Baca juga : Memahami Perbedaan Baby Blues Syndrome dan Depresi Pasca Melahirkan
Nah itulah yang sebaiknya diketahui ketika hamil anak pertama dari saya. Menurut saya, sangat penting bagi wanita yang baru menikah untuk banyak-banyak membaca dan bertanya. Karena kita kan tidak tahu kapan Allah kasih anugerah kehamilan pada diri kita.
Ibaratnya ujian, rasanya kalau sebelumnya sudah belajar dan tahu akan kisi-kisinya, mental akan terasa lebih siap ketika menghadapinya.
Demikian juga dengan kehamilan. Karena hamil itu memang tidak mudah dan prosesnya melibatkan fisik maupun mental, ada baiknya kita punya gambaran mengenai bagaimana sih sesungguhnya keadaan ketika hamil.
Jadi jangan seperti saya yang waktu hamil anak pertama agak kudet lalu merasa benar-benar kaget akan segala sesuatunya, sehingga sempat menginap dua minggu di RS karena kondisi yang terlalu drop.
Meski tulisan ini saya ambil dari pengalaman pribadi, semoga sharing ini bermanfaat ya 🙂
Btw, bu Ibu atau teman-teman ada yang mau nambahin poin-poin penting lainnya? silahkan tulis di kolom komentar ya 🙂
*Featured image dari Andrew Seamans on unsplash.
28 Komentar. Leave new
aku kemaren juga waktu istriku hamil anak pertama nggak tau mbak, taunya udah 6 minggu aja hehe… congratulation ya mbak 😉
Betul, rata-rata ibu hamil baru tahu ketika menginjak bulan kedua ya, baru deh ngerasa mual muntah. Thankyou yo Pak, salam buat Istri dan anak 🙂
Wah kok sama mbak, aku juga bercita-cita punya 3 anak..
nih masih anak kedua sih, dan masih berumur 1,8 tahun yang paling kecil..
nunggu besaran dikit untuk anak ketiga..
Dan Alhamdulillah, istri tak pernah baby blues.. dan semoga jika itu terjadi, dia gak minta mobil, hahaha
Aamiin semoga kesampean cita-citanya ya Mas. Akupun nunggu 4,5 tahun baru dikasih anak ke3 lagi. Alhamdulillah banget istrinya ga ngalamin baby blues, padahal kesempetan juga tuh. Kalau minta mobil baru ga dikasih, yo weis minta rumah baru aja hahaha *kibar bendera putih 😀
hahaha… 😀
setelah melahirkan memang ibu rentan stress ya. mulai dari masalah ASI, bekas jahitan dan berbagai hal lainnya yang kadang tidak diantisipasi sebelumnya
Iya mbak, terlebih kalau proses persalinannya tidak mudah dan bikin trauma, sang Ibu jadi rentan untuk kena baby blues 🙂
Siap mba, untung nggak ngidam nasi padang Anugerah lagi yak? Soalnya udah tutup sekarang, pindah ke jalan lintas arah sarolangun, tp sepi banget …
Kok bisa sih sepi?? padahal enak buanget itu nasi padang ya Alloh 😀 menurutku di Jambi dan sekitarnya rata2 restorannya enak-enak euy makanannya 🙂
Hal2 kayak gini nih yang bikin wanita itu emang makhluk yang luar biasa.. wajar saja jika surga itu berada dibawah telapak kakinya.. ?
Wah terima kasih *langsung blushing. Penciptanya yang luar biasa banget 😀
Mase komenku ada ga di blogmu yg tentang Roasting Kopi Bumi Aceh? aku udah komen kok kata wordpress “your comment cannot be posted” kenapa ya?
Wah kurang tau mbak.. yang lain bisa komen kok.. coba aja lagi mbak.. mungkin masalah jaringan..
waduh, drop 2 minggu mbak? 😮
alhamdulillah istri belum pernah n jangan sampai baby blues ….
nggak tau mba, mungkin kalah bersaing sama rumah makan yg lain, atau rasanya udah berubah sehingga ditinggalin penggemar setianya…
Baby Blues itu memang random sepertinya Pak. Ada ibu yang kena, ada juga yang enggak. Alhamdulillah kalau istrinya ga kena, secara baby blues rasanya ga enak banget untuk dilalui.
Wah ya itu, berarti rasa pesaingnya lebih enak, hehe
bisa jadi mbak, soalnya nama rumah makan itu udah hilang dari radar orang2 kantor hehe… kalo entar maen ke bangko lagi, aku ajakin ke tempat2 baru mbak 🙂
Siyaap! ah jujur-jujuran sebenernya pingin banget ke Bangko lagi. Semoga someday ada rejeki dan umur untuk kembali berkunjung kesana ya, Aamiin 🙂
Amien mba… entar kalo si dede udah kuat diajak jalan jauh. Kata temen yg mudik ke palembang, jalan arah palembang rusak jadi gak bisa 9 jam lagi, 10-11 jam sekarang -_-
kantor lama mba juga udah geser, sekarang di deretan pasar buah
Pasar Buah tuh yang di Pasar Atas itu bukan? Jiaaah bisa cidera tulang ekor kalau duduk selama itu di travel mah XD
pasar buah yg di pasar bawah, yg diatasnya deretan tukang jahit mba… sebelah penginapan masurai kalo masih ingat
kalo boleh saran sih naik kereta/pesawat aja ke linggau, sambung bus/travel ke bangko mba, lebih nyaman hehehe
Hampir semuanya saya alami, awal hamil gak enak badan, suka pilih-pilih makan, habis melahirkan kenalan dengan baby blues. Hihi… Banyak banget pelajaran dari kehamilan pertama itu ya ?
Diantara sekian diatas, yg gagal itu menghindari obat. Dulu saya hamil sambil kerja dan kuliah, jadi stamina harus fit terus. Karena lagi wabah dan lagi drop juga krn khirnya kecapekan akhirnya bulan ke-6 saya tumbang deh masuk RS karena terkena DBD. Seminggu dapat infus dan obat. Kehamilan kedua nanti harus disiapkan benar-benar deh, harus fit terus. Aamiin!
Btw, saya juga pengen 3 anak Mba. Salam kenal yaaa ?
Sama-sama salam kenal. Semoga kehamilan kedua dan ketiganya nanti lebih lancar dari kehamilan pertama ya mbak 🙂
[…] Baca juga : Hal-hal yang Saya Harap Telah Saya Ketahui Ketika Hamil Anak Pertama […]
Istriku sekarang lg hamil anak pertama, semoga dilancarkan deh. belakangan ini aku sering baca-baca artikel kehamilan.jadi nambah wawasan soalnya. artikelnya bermanfaat ?
oh iya salam kenal ya mbak
Alhamdulillah kalau artikelnya bermanfaat. Salam kenal dan salam buat Istri semoga Ibu dan janin sehat terus hingga melahirkan ya mas ^^
[…] Baca juga : Hal-hal yang Saya Harap Telah Saya Ketahui Ketika Hamil Anak Pertama […]
[…] Hal-hal yang Saya Harap Telah Saya Ketahui Ketika Hamil Anak Pertama […]